Kisah Sawito, Lelaki Blitar yang Ditangkap Kaki Tangan Soeharto Atas Tuduhan Makar

Minggu, 30 Mei 2021 - 05:00 WIB
loading...
A A A
Panembahan Senopati sebelum mendirikan Kerajaan Mataram di Alas Metaok, konon pernah bersemedi di Mancingan. Lelono Broto Sawito yang diiringi pengikutnya berlanjut ke Masjid Demak. Sawito bersembahyang di pengimaman yang diyakini tempat jasad Syech Siti Jenar dimakamkan. Perjalanan spiritualnya ia lanjutkan ke makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.



Di puncak Rahtawu, yakni lereng Gunung Muria yang masuk wilayah Kudus, dalam semedinya Sawito mendapat bisikan gaib . "Ananda kamu akan memegang pucuk pimpinan negara yang adil," tulis Sumi Narto dalam buku "Sawito, ratu adil, guruji, tertuduh". Saat masih berjuluk Brandal Lokajaya, Sunan Kalijaga konon juga bersemedi di Rahtawu. Begitu juga dengan Bung Karno.

Di Gunung Sapto Renggo yang berada di sebelah Timur laut Rahtawu, Sawito diyakini menerima wangsit sekaligus kejatuhan tiga wahyu. Sawito terpilih sebagai pendeta, raja dan tentara sekaligus. Seorang Ratu Adil sekaligus Guruji atau penguasa jagad raya.

Sore hari 20 Juli 1972. Rombongan Sawito yang datang dari Gunung Muria tiba di hutan Ketonggo yang berada di lereng Gunung Lawu, wilayah Kabupaten Ngawi. Sawito dan pengikutnya bersemedi di dekat sungai Ketonggo (Anak bengawan Madiun), di tempat Tugu Manik Kencono (Ada yang menyebut Tugu Manik Kumolo) atau batu alam putih berada.



Ketonggo oleh para pelaku kebatinan diyakini sebagai pusat ibu kota. Ada lambang yang disebut Prabu Joyoboyo Kediri sebagai "Tunjung Putih Semune Pudak Sinumpet". Di saat Indonesia kehilangan arah, selalu ada Tunjung Putih Semune Pudak Sinumpet. Akan muncul raja berhati bersih yang disimbolkan Tunjung Putih dari orang yang sama sekali tidak terduga (Pudak Sinumpet). Dan manusia terpilih itu diyakini Sawito.

Dari hutan Ketonggo ritual Lelono Broto secara marathon berlanjut ke Simo, lereng Gunung Lawu , sekitar 12 Km sebelah Utara Magetan. Kemudian ke Karang Gupito yang berjarak beberapa kilometer dari Simo. Saat itu 23 Juli 1972. Pada Kamis Pahing 27 Juli 1972, rombongan Sawito tiba di Desa Ranu Darungan, dan menginap di pinggir danau.

Sawito bersemedi di lereng Gunung Semeru atau Mahameru, Jawa Timur. Tanggal 21 Desember 1972. Laku Lelono Broto rombongan Sawito berlanjut ke Situ Penjalu, yang berada di Ciamis, Jawa Barat. Mereka mengklaim telah berkomunikasi secara gaib dengan Prabu Cakradewa, cucu Jayabaya.

Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3306 seconds (0.1#10.140)