Kisah Mesranya Hubungan Majapahit dan Sunda sebelum Perang Bubat

Jum'at, 21 Februari 2025 - 07:50 WIB
loading...
Kisah Mesranya Hubungan...
Ego Majapahit dan Sunda sebagai dua kerajaan besar di masanya buyar karena ambisi Gajah Mada di Perang Bubat. Foto: Ist
A A A
EGO Majapahit dan Sunda sebagai dua kerajaan besar di masanya buyar karena ambisi Gajah Mada di Perang Bubat. Sebelum hubungan keduanya retak ternyata Majapahit dan Sunda pernah memiliki hubungan mesra dan saling keterkaitan.

Konon Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu memiliki putra mahkota bernama Rakryan Jayadarma yang berkedudukan di Pakuan. Berdasarkan Pustaka Rajya-Rajya i Bhumi Nusantara parwa II sarga 3, Rakryan Jayadarma merupakan menantu Mahisa Campaka dari Jawa Timur karena dia menikah dengan putrinya bernama Dyah Lembu Tal.



Pernikahannya dengan Dyah Lembu Tal, Rakryan Jayadarma memiliki putra bernama Nararya Sanggramawijaya atau dikenal dengan Raden Wijaya yang lahir di Pakuan. Karena Jayadarma wafat dalam usia muda, maka Lembu Tal tidak bersedia tinggal di Pakuan. Akhirnya, Dyah Wijaya dan ibunya kembali ke Jawa Timur.

Pada Babad Tanah Jawa, Dyah Wijaya atau Raden Wijaya yang dikenal Jaka Susuruh dari Pasundan sebagaimana dikutip dari "Hitam Putih Mahapatih Gajah Mada".

Sebagai keturunan Jayadarma, Jaka Sesuruh merupakan penerus takhta Kerajaan Sunda yang sah jika Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu mangkat.

Kematian Jayadarma mengosongkan kedudukan putra mahkota, karena Jaka Susuruh yang seharusnya menjadi Raja Sunda justru menjadi Raja Majapahit. Sayang setelah keputusan Gajah Mada ketika momen pernikahan Dyah Pitaloka Citraresmi membuat program penyatuan runyam. Kerajaan Sunda merupakan salah satu target program politik Sumpah Palapa Gajah Mada.

Namun, sampai Gajah Mada dijauhkan dari politik istana Majapahit oleh Hayam Wuruk sesudah peristiwa Perang Bubat antara Sunda dan Majapahit, Sunda tidak pernah berhasil ditaklukkan oleh Majapahit. Apalagi Sunda merupakan kerabat Majapahit.

Bila melihat fakta bahwa Sunda tidak pernah berhasil ditundukkan Gajah Mada, maka Sumpah Palapa bisa dianggap tidak berhasil total. Bahkan, akibat Perang Bubat, Gajah Mada harus turun dari jabatan Mahapatih Amangkubhumi.

Sungguh pun turunnya Gajah Mada dari jabatannya tidak dipecat secara tidak terhormat oleh Hayam Wuruk.

Perihal gagalnya Sumpah Palapa karena Majapahit tidak berhasil menaklukkan Sunda serta Perang Bubat antara pasukan Sunda di bawah komando Prabu Maharaja Linggabuanawisesa dan pasukan Majapahit di bawah komando Gajah Mada.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1691 seconds (0.1#10.24)