Taktik Cerdik Pedagang Asing Hindari Penguasaan VOC Belanda dengan Manfaatkan Perahu Kecil

Selasa, 18 Februari 2025 - 07:39 WIB
loading...
Taktik Cerdik Pedagang...
Tiga pelabuhan strategis menjadi pintu masuk perdagangan Indonesia yang kala itu masih penguasaan masa kolonialisme. Malaka menjadi satu pintu masuk untuk menguasai wilayah Nusantara. Foto: Ist
A A A
TIGA pelabuhan strategis menjadi pintu masuk perdagangan Indonesia yang kala itu masih penguasaan masa kolonialisme. Malaka menjadi satu pintu masuk untuk menguasai wilayah Nusantara. Pelabuhan ini menjadi area sibuk perdagangan para pedagang dunia dari berbagai negara.

Sempat dikuasai Portugis pada awal abad ke-17, pelabuhan ini akhirnya jatuh ke tangan VOC Belanda tahun 1646. Akhirnya pedagang dunia dari Timur Tengah, China, hingga Semenanjung Asia lainnya memilih menambatkan perahunya di Banten dan Makassar.



Bahkan, para pedagang China mulai berdagang di dua pulau itu. Banten dan Makassar muncul sebagai pengganti Malaka yang sebelumnya merupakan emporium utama di Asia Tenggara.

Untuk mengonsolidasikan monopolinya di Maluku, VOC harus melumpuhkan peran dua pelabuhan internasional tersebut. Makassar ketika itu merupakan sumber kebocoran monopoli VOC di Maluku.

"Para pedagang asing seperti Portugis, Inggris, Denmark, China, Jawa, dan Melayu menjadikan kota pelabuhan itu sebagai pelabuhan utama untuk mendapatkan pala dan cengkeh," sebagaimana dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia IV : Kemunculan Penjajahan di Indonesia".

Para pedagang asing itu tidak berani memasuki perairan Maluku dengan kapal-kapal layarnya yang besar yang mudah dicegah armada-armada VOC yang sewaktu-waktu berada di perairan Maluku.

Mereka tidak kehilangan akal. Para pedagang asing membiayai pedagang Bugis dan Makassar dengan menggunakan perahu kecil untuk memasuki wilayah monopoli VOC.

Perahu-perahu kecil itu mudah sekali disembunyikan di teluk yang banyak terdapat di pulau-pulau, sehingga tidak mudah terlihat armada VOC.

Memang para pedagang dari Bugis dan Makassar sudah lama berhubungan dengan Hoamoal yang sampai pertengahan abad ke-17 dikuasai salah satu anggota keluarga inti (Fala Raha) di Ternate yaitu keluarga Tomagola.

Bahkan, dalam menghadapi VOC Hoamoal tidak segan-segan meminta bantuan dari Makassar. Demikian pula jazirah Hitu yang menjadi produsen cengkeh termasyhur di kawasan Ambon. Dalam menghadapi VOC Hitu pun mendapat bantuan Makassar selain dari Jawa.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3120 seconds (0.1#10.24)