Momen Belanda Kehilangan Dua Pucuk Meriam usai Kalah Perang dengan Kerajaan Bone

Jum'at, 21 Februari 2025 - 08:57 WIB
loading...
Momen Belanda Kehilangan...
Pasukan Belanda kehilangan dua pucuk meriam saat menyerang Kerajaan Bone di Sulawesi Selatan (Sulsel). Pasukan Belanda tak mampu menandingi kekuatan prajurit Bone. Foto: Ist
A A A
PASUKANBelanda kehilangan dua pucuk meriam saat menyerang Kerajaan Bone di Sulawesi Selatan (Sulsel). Pasukan Belanda tak mampu menandingi kekuatan prajurit Bone. Perlawanan Kerajaan Bone memang melanjutkan perlawanan ke Belanda dengan berbagai cara.

Pos-pos Belanda di Pangkajene diserang dan pos Belanda yang terletak di La'bbakang dihancurkan, negara Tanete diduduki, dan mengangkut kembali raja yang telah dipecat Belanda.



Ketika itu pasukan Bone yang berjumlah 3.000 orang telah mendesak satu detasemen kecil pasukan Belanda yang berada di Pancana.

Pasukan Belanda ini tentu saja akan dihancurkan prajurit Bone seandainya tidak dibantu oleh sebuah tembakan dari kapal perang Belanda yang sengaja dikirimkan ke Pantai Bone sebagaimana dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia IV : Kemunculan Penjajahan di Indonesia".

Pada Oktober pasukan Bone menyaksikan gerakan yang dilakukan penjajah Belanda di bawah pimpinan Kapten Le Clerq, komandan pasukan Belanda di Maros dengan kekuatan 7 opsir, 10 serdadu berkuda, dan membawa 173 meriam.

Pasukan ini berkedudukan di Bulu Seppong yang terletak kira-kira 24 km dari Makassar. Gerakan pasukan Belanda dihadang prajurit Bone lalu terjadilah pertempuran. Dalam pertempuran ini pasukan Bone meraih kemenangan.

Belanda meninggalkan beberapa orang tewas, sebaliknya pasukan Bone berhasil merampas dua pucuk meriam pasukan Belanda. Dengan kemenangan itu, pasukan Bone menguasai jalan penting yang menghubungkan Makassar dan Maros yang terletak di sebelah utara Makassar.

Keadaan pasukan Bone memang sangat kuat dan mampu melakukan penyerangan yang sangat membahayakan. Kegiatannya untuk menghadapi Belanda tidak dihentikan, bahkan dipergiat.

Para penguasa yang diangkat Belanda diusir dari daerah kekuasaan seperti yang dilakukan terhadap penguasa di Segeri.

Pasukan-pasukan ekspedisi dikirimkan ke daerah lainnya dan mendekati pos pasukan Belanda di sebelah selatan Bonthain, Bulukumba. Sementara, daerah pengaruh kekuasaan kerajaan Bone makin meluas dan hampir meliputi seluruh Semenanjung Sulawesi Selatan. Dengan demikian, keadaan Belanda makin sulit dan terjepit.

Situasi yang membahayakan ini mendorong gubernur jenderal untuk mengerahkan kekuatan militer. Pos-pos yang masih berada di dalam kekuasaannya diperkuat. Penyerangan terhadap pasukan Bone direncanakan jika musim hujan.

Diawasinya jalan yang menghubungkan daerah Leong-Leong dan Semangi dengan Makassar yakni dengan mendirikan tiga benteng diperkuat dengan pasukan bantuan yang telah didatangkan. Demikian juga benteng Belanda di Maros yang dipimpin Mayor van Coeshoors diperkuat dengan 253 serdadu.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Kisah Jenderal Kostrad...
Kisah Jenderal Kostrad Rudini Geser 3 Jenderal hingga Melenggang Kariernya Jadi KSAD
Transaksi Mata Uang...
Transaksi Mata Uang China Gantikan Uang Lokal Masa Kerajaan Majapahit
7 Fakta Pengkhianatan...
7 Fakta Pengkhianatan Menantu Raja Kertanegara yang Berujung Jatuhnya Singasari
Kisah Jane Foster, Intelijen...
Kisah Jane Foster, Intelijen Amerika yang Memata-matai Soekarno-Hatta Setelah Kemerdekaan Indonesia
3 Daerah Penting di...
3 Daerah Penting di Luar Ibu Kota Kerajaan Majapahit Penopang Perdagangan
Siasat Gayatri Putri...
Siasat Gayatri Putri Raja Singasari Pura-pura Jadi Anak Abdi Dalem untuk Kelabui Pasukan Jayakatwang
Momen Raja Majapahit...
Momen Raja Majapahit Redam Pemberontakan Sadeng saat Konflik Gajah Mada dan Kembar
Akhir Kejayaan Singasari!...
Akhir Kejayaan Singasari! Raja Kertanagara, Ekspedisi Pamalayu, dan Kudeta Maut Jayakatwang
Enggan Dikritik, Amarah...
Enggan Dikritik, Amarah Gajah Mada Berujung Tewasnya Pejabat Kerajaan Majapahit
Rekomendasi
Kemenag: Secara Hisab...
Kemenag: Secara Hisab 1 Syawal 1446 H Jatuh Pada 31 Maret 2025
Sinopsis Sinetron Preman...
Sinopsis Sinetron Preman Pensiun 9 Eps 29: Kesalahpahaman yang Picu Pengeroyokan
Sinopsis Sinetron Mencintaimu...
Sinopsis Sinetron Mencintaimu Sekali Lagi Eps 96: Fakta yang Diketahui Lingga
Berita Terkini
Jelang Lebaran, Kemenko...
Jelang Lebaran, Kemenko Polkam Pastikan Distribusi Logistik di Jawa Barat Aman
46 menit yang lalu
Puncak Arus Mudik di...
Puncak Arus Mudik di GT Kalikangkung, Volume Kendaraan Naik 169 Persen
52 menit yang lalu
Update Mudik 2025: 83.031...
Update Mudik 2025: 83.031 Kendaraan Melintas di Jalur Gentong Tasikmalaya
53 menit yang lalu
DPR ke Krakatau Steel...
DPR ke Krakatau Steel Cilegon: Dorong Industri Baja Nasional Berkembang
1 jam yang lalu
Gempa Myanmar Jadi Peringatan,...
Gempa Myanmar Jadi Peringatan, HIPMI Jaya Dorong Regulasi Bangunan Antigempa di Jakarta
1 jam yang lalu
Lembaga Falakiyah NU...
Lembaga Falakiyah NU Sampang Pantau Hilal Idulfitri 2025 di Pelabuhan Taddan Camplong
2 jam yang lalu
Infografis
Klaim AS Hendak Bunuh...
Klaim AS Hendak Bunuh Putin Bisa Picu Perang Nuklir dengan Rusia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved