Bisikan Gaib ke Pangeran Diponegoro saat Bersemedi yang Datang pada 21 Ramadan untuk Lakukan Perlawanan

Sabtu, 22 Februari 2025 - 07:39 WIB
loading...
Bisikan Gaib ke Pangeran...
PERTAPAAN Pangeran Diponegoro di bulan Ramadan mengilhami perlawanan kepada Sultan Yogyakarta dan Belanda. Foto/Ilustrasi/Instagram AI Nusantara
A A A
PERTAPAAN Pangeran Diponegoro di bulan Ramadan mengilhami perlawanan kepada Sultan Yogyakarta dan Belanda. Konon, saat itu Sang Pangeran yang sedang bersemedi mendekatkan diri ke Tuhan-Nya, mendapat bisikan dari yang disebutnya Ratu Adil.

Bisikan itu membuatnya melakukan perlawanan ke Ratu Adil, karena Sultan Yogyakarta yang dinilai pangeran telah melenceng dari ajaran-ajaran agama islam. Apalagi sang Sultan Yogya, yang juga orang tua kandungnya dari selir bernama R.A. Mangkarawati itu dinilai memiliki sifat yang dianggap Pangeran Diponegoro bertolak belakang.

Suatu hari sebagaimana dituliskan dalam memoarnya Diponegoro alasan mengapa ia memberontak ke Sultan Yogyakarta. Tulisan itu dibuat sang pangeran pada 21 Ramadan, ketika ia bersemedi dan konon mendapatkan perintah dari Ratu Adil.





"He, Ngabdulkamid, kupanggil kau kemari rebutlah tanah Jawa. Bila ada orang bertanya dasarnya adalah ayat Qur'an." "Mohon maaf saya tidak sanggup, saya tidak memiliki prajurit," jawab Diponegoro," sebagaimana dikutip dari buku Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia.

Itulah bahasa simbol (perlambang) yang tertulis dalam memoarnya. Antara keinginan yang kuat atau ambisinya dengan keraguannya. Perintah dipahami sebagai suatu tugas kewajiban membangun masyarakat baru di kui sebagai Yogyakarta yang berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an.

Membangun masyarakat baru telah menjadi cita-cita Diponegoro yang dengan mata kepala sendiri melihat meluasnya pengaruh budaya Barat dan ketimpangan ketimpangan sosial-ekonomi, ketidakadilan konflik antar bangsawan di Kesultanan Yogyakarta.

Sejak ayahnya Sultan Hamengkubuwono III memegang tampuk pemerintahan, ia sangat prihatin dan malu terhadap terjadinya konflik suksesi antara kakeknya Sultan Hamengkubuwono II yang taat kepada agama dan adat istiadat keraton, lawan ayahnya yang masih berstatus sebagai Putra Mahkota (Pangeran Adipati Anom) yang berorientasi sekuler, cenderung pada budaya Barat.

Sejak peristiwa itu, ia meninggalkan aktivitas di keraton, hanya melakukan audiensi kepada ayahnya pada hari-hari besar, seperti Garebeg Maulud dan Hari Raya. Ia menilai kakeknya sebagai seorang yang suka melanggar hukum dan tidak menepati janji, seperti membatalkan pencalonan ayahnya sebagai Putra Mahkota.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Mentan Amran Sulaiman...
Mentan Amran Sulaiman Beri Modal Usaha untuk Ibu Pemanjat Tali Kapal
Perbedaan Pendapat Antar...
Perbedaan Pendapat Antar Wali Songo Konon Buat Bangunan Masjid Agung Demak Goyah
Salat Idulfitri di Lapangan...
Salat Idulfitri di Lapangan Pancasila Simpang Lima Diperkirakan Diikuti 30.000 Jemaah
Rumah di Tlogomulyo...
Rumah di Tlogomulyo Pedurungan Semarang Hancur Akibat Ledakan Petasan
Jelang Malam Takbiran,...
Jelang Malam Takbiran, Volume Pemudik Keluar GT Kalikangkung Mulai Landai
Malam Takbiran, Polda...
Malam Takbiran, Polda Jateng Imbau Masyarakat Tak Gunakan Sound Horeg dan Petasan
Pantauan Jalur Mudik...
Pantauan Jalur Mudik Arteri Kalimalang Arah Pantura, Pemudik Mulai Berkurang Didominasi Pemotor
Pasca Puncak Arus Mudik,...
Pasca Puncak Arus Mudik, Pelabuhan Merak Lengang H-2 Lebaran
Jelang Lebaran, Kemenko...
Jelang Lebaran, Kemenko Polkam Pastikan Distribusi Logistik di Jawa Barat Aman
Rekomendasi
11 Artis Hollywood Merayakan...
11 Artis Hollywood Merayakan Lebaran, Mike Tyson Mualaf usai Dipenjara
Intip Suvenir Open House...
Intip Suvenir Open House Prabowo: dari Payung, Handuk, hingga Putri Salju
Menag Nasaruddin Umar...
Menag Nasaruddin Umar hingga Kepala Otorita IKN Lebaran ke Rumah Megawati
Berita Terkini
Pohon Beringin di Alun-alun...
Pohon Beringin di Alun-alun Pemalang Roboh saat Salat Id Akibatkan 2 Jemaah Meninggal
14 menit yang lalu
Jalur Cibiru-Cileungi...
Jalur Cibiru-Cileungi Bandung Macet Parah saat Idulfitri
25 menit yang lalu
Petasan Meledak di Blitar...
Petasan Meledak di Blitar Lukai 4 Bocah, Satu Rumah Hancur
1 jam yang lalu
Urai Kepadatan Lalu...
Urai Kepadatan Lalu Lintas di Tol Japek, Contraflow Diberlakukan dari KM 47-65
1 jam yang lalu
Pramono Anung Persilakan...
Pramono Anung Persilakan Perantau Cari Kerja di Jakarta
2 jam yang lalu
Idulfitri 2025, Pemudik...
Idulfitri 2025, Pemudik Masih Melintas di Tol Cipali dan Jalan Pantura Cirebon
3 jam yang lalu
Infografis
Inilah 9 Julukan yang...
Inilah 9 Julukan yang Diberikan untuk Bulan Suci Ramadan
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved