Kisah Sawito, Lelaki Blitar yang Ditangkap Kaki Tangan Soeharto Atas Tuduhan Makar

Minggu, 30 Mei 2021 - 05:00 WIB
loading...
A A A


Penandatangan berlangsung di Bogor, hari Selasa Kliwon, 7 September 1976. Dalam buku "Sawito, ratu adil , guruji, tertuduh", Sumi Narto menuliskan, Sawito tidak merasa telah berbuat jahat. Tidak ada gerakan yang menganggu ketertiban umum. Tidak ada makar dengan aksi bersenjata .

"Tak ada sebutir pelurupun yang meletus. Bahkan tak ada air teh yang tumpah dari cawan," tambah Sawito dengan tersenyum saat menyampaikan eksepsi di pengadilan. Sawito Kartowibowo berasal dari Blitar. Lahir tahun 1932 di wilayah Sananwetan, salah satu Kecamatan di Kota Blitar.

Ia disebut masih ada ikatan darah dengan Bung Karno. Raden Hardjodikromo kakek Bung Karno dari garis ayah, yakni Raden Soekemi Sastrodihardjo, adalah saudara kandung kakek Sawito. Hardjodikromo bertempat tinggal di Kabupaten Tulungagung.

Hardjodikromo beserta istri dan pembantunya yang bernama Sarinah, pernah mengasuh Bung Karno saat putra sang fajar masih berusia kanak-kanak. Soal pertalian darah itu SK Trimurti, Menaker Pertama Indonesia turut angkat bicara.



Di sebuah artikel yang ditulisnya, istri Sayuti Melik yang berlatar jurnalis tersebut mengatakan, Sawito Kartowibowo satu embah buyut dengan Bung Karno. "Embah Sawito adalah kakak sulung embah Bung Karno".

Sawito secara fisik dianggap tidak begitu memikat. Tinggi tubuhnya 168 cm. Saat diadili bobotnya 68 kg. Meski berdaya tarik fisik kurang menonjol, ia memiliki kemampuan persuasif . Sawito bisa membuat orang lain mengikuti kemauannya.

SK Trimurti menyebut tabiat Sawito ujas-ujus atau kaduk wani kurang deduga (Hanya asal berani kurang mengingat kesopanan). Rahayu Yusuf, rekan kerja Sawito di Balai Penyelidikan Karet Rakyat Bogor yang mengenal Sawito sejak 1957, mengatakan rekannya tidak punya perasaan rendah diri .

Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2624 seconds (0.1#10.140)