Kisah Pemberontakan Trunojoyo dan Hancurnya Kerajaan Mataram

Selasa, 23 Agustus 2022 - 05:04 WIB
loading...
A A A
Selanjutnya, pada Desember 1676, Laskar Madura menyerang Kota Semarang. Adipati Semarang Nayacitra melarikan diri. Sedangkan bawahannya Astrayuda, membelot dukung pasukan pemberontak Trunojoyo.

Kemudian, Laskar Madura merebut Pekalongan. Tegal direbut pada Januari 1677 tanpa kekerasan. Cirebon yang dipimpin oleh Adipati Martadipa menyerah Januari 1677.

Pada April 1677 Trunojoyo mengirim pesan kepada VOC-Belanda bahwa separuh wilayah Mataram telah ditaklukan dan target puncak adalah Ibu Kota Mataram di Plered.

Pasukan Trunojoyo akhirnya berhadapan melawan pasukan Mataram di bawah pimpinan Adipati Anom yang berbalik mendukung ayahnya pada bulan Oktober 1677. Pasukan Adipati Anom berhasil dilumpuhkan.

Puncaknya menyerbu Plered. Dalam serangan ini, Amangkurat I terpaksa melarikan diri dari keratonnya, Ia menyingkir ke arah barat. Setelah terdesak ke Banyumas kemudian ke Ajibarang dan Wonoyoso, Amangkurat I akhirnya meninggal di daerah Tegalwangi.

Plered dan isinya dijarah, putri istana diculik. Bahkan kemudian Trunojoyomenikahi putri Amangkurat I setelah diculiknya. Merasa Mataram sudah runtuh, Trunojoyo membangun basisnya di Kediri dan mengangkat dirinya sebagai penguasa Mataram.

Namun, Adipati Anom yang dinobatkan menjadi Amangkurat II, bersiasat. Ia kemudian mendekati VOC dan meminta dukungan untuk menerangi Trunajaya.Ia berjanji seluruh biaya perang ditanggung oleh Mataram dan sebagian daerah Mataram seperti Semarang akab diserahkan kepada VOC sebagai imbalannya.

Pada April 1677, pasukan VOC menyerang Surabaya dan berhasil menguasainya. Setelah menguasai Surabaya, VOC mengirimkan ekspedisi ke Kediri. Ekspedisi yang dipimpin oleh Anthony Hurdt ini kurang lebih berjumlah 3.000 orang yang terdiri dari orang Belanda, Ambon (dipimpin oleh Jonker), Bali, dan Bugis (dipimpin oleh Aru Palakka).

Mereka dibantu oleh pasukan Mataram yang masih setia kepada Amangkurat II. Dengan pasukan itu, benteng pertahanan Trunajaya sedikit demi sedikit dapat dikuasai oleh VOC. Pada 27 Desember 1679 kepada Kapitan Jonker mengepung Trunojoyodi tempat persembunyiannya di lereng Gunung Kelud

Trunajaya ditangkap hidup-hidup lalu diserahkan kepada Amangkurat II yang berada di Payak, Bantul, pada Januari 1680. Setelah bertemu, Amangkurat II atau Adipati Anom mengatakan kepada Trunojoyo, ”Saya ampunkan kamu dan mengangkat kamu sebagai Adipati Madura”.Sadis! Perkataan itu disusul dengan tikaman keris ke tubuh Trunojoyo hingga tewas di hadapannya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2466 seconds (0.1#10.140)