Kasus Perkelahian di Klub Malam Bali, 8 Sekuriti dan WNA Jadi Tersangka
loading...

Polda Bali menetapkan 8 petugas keamanan Fins Club dan seorang WNA sebagai tersangka kasus perkelahian di klub malam. Foto: iNews/Indira Arri
A
A
A
DENPASAR - Penyidik Polda Bali akhirnya menetapkan 8 petugas keamanan Fins Club sebagai tersangka. Empat lainnya hanya dinyatakan turut serta dalam kasus perkelahian antara petugas keamanan dengan Warga Negara Asing (WNA) Australia.
Para tersangka yang terlibat dalam kasus perkelahian antara petugas keamanan Fins Club Kuta Utara, Bali dengan sejumlah warga asing dihadirkan ke hadapan media.
Direskrimum Polda Bali Kombes Pol Gede Adi Mulyawarman mengatakan, penyidik menangani secara profesional terhadap dua laporan dari masing masing pihak. Dari hasil gelar perkara terhadap laporan MR, warga Australia, polisi menetapkan 8 sekuriti sebagai tersangka.
Empat sekuriti lainnya hanya berperan turut serta. Sementara untuk laporan seorang sekuriti, penyidik menetapkan MR sebagai tersangka.
“Polisi belum menerima permohonan restorative justice dari masing-masing pihak sehingga pemeriksaan tetap berlanjut,” ujar Gede, Jumat (21/2/2025).
Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menambahkan kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak terutama untuk warga asing agar tidak melakukan perbuatan serupa. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk menjaga citra pariwisata Bali.
Diketahui, kasus perkelahian antara sekuriti Fins Club dengan sekelompok wisatawan Australia terjadi pada Rabu (12/2/2025). Video perkelahian beredar luas di media sosial.
Masing-masing pihak saling lapor ke petugas kepolisian atas tindak penganiayaan yang dilakukan bersama sama di muka umum. Kini para tersangka masih menjalani penahanan oleh pihak kepolisian.
Para tersangka yang terlibat dalam kasus perkelahian antara petugas keamanan Fins Club Kuta Utara, Bali dengan sejumlah warga asing dihadirkan ke hadapan media.
Direskrimum Polda Bali Kombes Pol Gede Adi Mulyawarman mengatakan, penyidik menangani secara profesional terhadap dua laporan dari masing masing pihak. Dari hasil gelar perkara terhadap laporan MR, warga Australia, polisi menetapkan 8 sekuriti sebagai tersangka.
Empat sekuriti lainnya hanya berperan turut serta. Sementara untuk laporan seorang sekuriti, penyidik menetapkan MR sebagai tersangka.
“Polisi belum menerima permohonan restorative justice dari masing-masing pihak sehingga pemeriksaan tetap berlanjut,” ujar Gede, Jumat (21/2/2025).
Kapolda Bali Irjen Pol Daniel Adityajaya menambahkan kasus ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak terutama untuk warga asing agar tidak melakukan perbuatan serupa. Pihaknya juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan untuk menjaga citra pariwisata Bali.
Diketahui, kasus perkelahian antara sekuriti Fins Club dengan sekelompok wisatawan Australia terjadi pada Rabu (12/2/2025). Video perkelahian beredar luas di media sosial.
Masing-masing pihak saling lapor ke petugas kepolisian atas tindak penganiayaan yang dilakukan bersama sama di muka umum. Kini para tersangka masih menjalani penahanan oleh pihak kepolisian.
(jon)