Sultan Agung Tunjuk Komandan Perang yang Miliki Kekuatan Mistis Bisa Terbang untuk Kalahkan VOC
loading...
A
A
A
SEMARANG - Sultan Agung penguasa Kerajaan Mataram Islam membuat VOC Belanda kewalahan. Sang sultan ini mengirimkan panglima perang yang memiliki kekuatan magis buat pasukan VOC Belanda kocar-kacir dibuatnya.
Pasukan Kesultanan Mataram ini dengan gagah berani memberikan perlawanan ke VOC Belanda yang berusaha menguasai Batavia. Sultan Agung lantai mengirim utusan khusus yang ditunjuk sebagai panglima perang.
Utusan itu memiliki kemampuan gaib tanpa menunjukkan kekuatan militernya. Bahkan konon dari kekuatan gaib itu bisa membuat pasukan Belanda kocar-kacir, sebagaimana dikutip dari buku "Nusantara: Sejarah Indonesia" dari Bernard H. M. Vlekke dikutip SindoNews, Sabtu (25/1/2025).
Sultan Agung mengirimkan dua utusan komandan untuk melakukan penyerbuan ke Batavia. Konon satu komandan memiliki kesetiaan kepada raja, sementara satunya diketahui sebagai pengkhianat dalam hatinya.
Raja Mataram itu lantas mengirimkan komandan kedua bernama Mandureja, melawan Batavia dan dengan terbuka memerintahkannya mengusir Belanda dari Jawa dengan kekuatan senjata. Tapi pada saat yang sama, dia Sultan Agung mengirimkan komandan lain bernama Purbaya.
Konon Purbaya ini untuk menjaga agar untuk kekuatan itu tidak berubah menjadi perang total. Unjuk kekuatan saja sudah dianggap cukup oleh sang Raja Mataram ini. Saat itu Purbaya pergi ke dekat Batavia dengan kekuatan gaib yang dimilikinya.
Sambil terbang di udara, Purbaya membuat sebagian tembok Batavia runtuh dengan mengucapkan jampi - jampi. Jelas Belanda tidak kenal tenaga gaib dan karena itu tidak bisa mempertahankan diri dan tidak perlu ditakuti sebagai musuh.
Tapi Mandureja, yang tidak diberitahu tentang keberhasilan Purbaya, terus maju menyerang. Mandureja dikalahkan karena dia bertindak menentang kehendak tuannya yang sebenarnya dan Belanda. Kemudian membunuh Mandureja, tanpa mereka ketahui telah menjadi eksekutor pengkhianat itu.
Pemerintah Batavia di bawah komando Belanda lantas gembira karena lepas dari ancaman Mandureja. VOC lantas mengirimkan duta ke Istana Mataram, untuk berterima kasih kepada sang raja besar.
Pasukan Kesultanan Mataram ini dengan gagah berani memberikan perlawanan ke VOC Belanda yang berusaha menguasai Batavia. Sultan Agung lantai mengirim utusan khusus yang ditunjuk sebagai panglima perang.
Utusan itu memiliki kemampuan gaib tanpa menunjukkan kekuatan militernya. Bahkan konon dari kekuatan gaib itu bisa membuat pasukan Belanda kocar-kacir, sebagaimana dikutip dari buku "Nusantara: Sejarah Indonesia" dari Bernard H. M. Vlekke dikutip SindoNews, Sabtu (25/1/2025).
Baca Juga
Sultan Agung mengirimkan dua utusan komandan untuk melakukan penyerbuan ke Batavia. Konon satu komandan memiliki kesetiaan kepada raja, sementara satunya diketahui sebagai pengkhianat dalam hatinya.
Raja Mataram itu lantas mengirimkan komandan kedua bernama Mandureja, melawan Batavia dan dengan terbuka memerintahkannya mengusir Belanda dari Jawa dengan kekuatan senjata. Tapi pada saat yang sama, dia Sultan Agung mengirimkan komandan lain bernama Purbaya.
Konon Purbaya ini untuk menjaga agar untuk kekuatan itu tidak berubah menjadi perang total. Unjuk kekuatan saja sudah dianggap cukup oleh sang Raja Mataram ini. Saat itu Purbaya pergi ke dekat Batavia dengan kekuatan gaib yang dimilikinya.
Sambil terbang di udara, Purbaya membuat sebagian tembok Batavia runtuh dengan mengucapkan jampi - jampi. Jelas Belanda tidak kenal tenaga gaib dan karena itu tidak bisa mempertahankan diri dan tidak perlu ditakuti sebagai musuh.
Tapi Mandureja, yang tidak diberitahu tentang keberhasilan Purbaya, terus maju menyerang. Mandureja dikalahkan karena dia bertindak menentang kehendak tuannya yang sebenarnya dan Belanda. Kemudian membunuh Mandureja, tanpa mereka ketahui telah menjadi eksekutor pengkhianat itu.
Pemerintah Batavia di bawah komando Belanda lantas gembira karena lepas dari ancaman Mandureja. VOC lantas mengirimkan duta ke Istana Mataram, untuk berterima kasih kepada sang raja besar.
(cip)