Mengenal Pengulu Kerajaan Mataram Islam yang Punya Pengaruh Agama, Politik, dan Ahli Hitung

Selasa, 31 Desember 2024 - 08:14 WIB
loading...
Mengenal Pengulu Kerajaan...
Pengulu istana atau tokoh agama mendapat jabatan tertinggi di bidang keagamaan pada masa Kerajaan Mataram Islam. Jabatan ini diemban seseorang yang mempunyai pengaruh kuat dan ilmu keagamaan tinggi. Foto: Dok SINDOnews
A A A
PENGULUistana atau jabatan tokoh agama mendapat jabatan tertinggi di bidang keagamaan pada masa Kerajaan Mataram Islam. Jabatan ini diemban seseorang yang mempunyai pengaruh kuat dan ilmu keagamaan tinggi.

Tak hanya sekadar jabatan, di dalam istana pengulu diberi tugas memimpin upacara-upacara keagamaan, berdoa untuk keselamatan negara, dan keluarga raja. Kemudian, menguatkan dalam upacara pelantikan raja baru dan memberikan pengajaran agama kepada kerabat raja.



Meskipun dalam menjalankan tugas kerap berada di dalam keraton, tempat kediaman pengulu ini biasanya dekat Masjid Besar Negara yang berada di dekat alun-alun. Di dalam keraton terdapat masjid khusus untuk para punggawa dan keluarga raja sebagaimana dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia".

Jabatan keagamaan ini juga terdapat di unit administrasi tingkat bawahannya seperti kewedanaan-bupati, kabupaten, dan kelurahan atau patinggen. Dibandingkan dengan pengulu yang ada di daerah-daerah, pengulu istana dipandang sebagai Pengulu Ageng atau Pengulu Besar.

Pada pandangan orang Jawa, ulama-ulama keraton ini kecuali mempunyai pengetahuan mendalam mengenai soal-soal agama juga dianggap orang yang mempunyai kekuatan magis atau orang keramat.

Ulama-ulama istana juga dianggap mahir dalam ilmu nujum, ilmu mantera, ilmu gaib, dan sebagainya. Di dalam Perang Cina di Kartasura, peran Haji Mahbub dan Haji Mataram sebagai penafsir mimpi disebut-sebut ketika pasukan Kartasura akan menyerang benteng Kompeni di Semarang.

Pengaruh ulama istana adakalanya begitu kuat sehingga dapat mempengaruhi politik pemerintahan raja. "Babad Pakepung" menyebutkan betapa kuatnya pengaruh empat ulama keraton bernama Bahman, Nursaleh, Wirodigjo, dan Panengah pada diri Sunan Pakubuwono IV.

Pengaruh kuat para ulama juga tampak pada bidang kemiliteran. Nasihat ulama sangat diperlukan untuk menentukan hari atau saat penyerangan terhadap musuh karena ulama-ulama istana juga dianggap mahir dalam ilmu menghitung.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1460 seconds (0.1#10.140)