Kisah Munculnya Mancanegara Wetan dan Kilen saat Sebagian Kerajaan Mataram Dikuasai Belanda

Kamis, 19 Desember 2024 - 10:13 WIB
loading...
Kisah Munculnya Mancanegara...
Masuknya penjajah Belanda membuat kerajaan di Indonesia terjajah. Dari sekian kerajaan, Mataram salah satu yang melepaskan sebagian wilayahnya ke Belanda. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
JAKARTA - Masuknya penjajah Belanda membuat kerajaan di Indonesia terpaksa terjajah. Pasalnya wilayah kekuasaan kerajaan terpaksa diambil-alih oleh Belanda di bawah komando Negara Hindia Belanda.

Dari sekian kerajaan, Mataram menjadi kerajaan yang melepaskan sebagian wilayahnya ke Belanda.



Sebelum dikuasai penjajah Belanda, Kerajaan Mataram memiliki wilayah dari pusat ke daerah, terdiri dari istana atau keraton raja yang merupakan pusat negara dan terletak di ibu kota negara, yang biasa disebut wilayah Kutanegara atau sering disingkat menjadi Kutagara.

Selanjutnya wilayah yang mengitari Kutagara ini disebut wilayah Negara Agung. Menurut Serat Pustaka Raja Puwara, wilayah Negara Agung ini semula dibagi menjadi empat bagian, yang meliputi daerah Kedu, Siti Ageng atau Bumi Gede, Bagelen, dan Pajang.

Pada zaman Sultan Agung, tiap-tiap daerah tersebut dibagi lagi menjadi dua bagian. Daerah Kedu dibagi menjadi daerah Siti Bumi dan Bumijo, masing-masing terletak di sebelah barat dan sebelah timur Sungai Progo, dikutip dari buku "Sejarah Nasional Indonesia IV : Kemunculan Penjajahan di Indonesia".

Daerah Siti Ageng yang terletak di antara Pajang dan Demak dibagi menjadi daerah Siti Ageng Kiwa dan Siti Ageng Tengen, daerah Bagelen dibagi menjadi daerah Sewu, terletak di antara Sungai Bogowonto dan Sungai Donan di Cilacap, dan daerah Numbak Anyar, yang terletak di antara Sungai Bogowonto dan Sungai Progo.



Daerah Pajang juga dibagi menjadi dua bagian, yaitu daerah Panumpin, meliputi daerah Sukowati dan daerah Panekar, yang merupakan daerah Pajang sendiri.

Wilayah yang berada di luar Negara Agung, tetapi tidak termasuk daerah pantai, disebut wilayah Mancanegara.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6818 seconds (0.1#10.140)