Kisah Heroik Nyimas Utari, Intelijen Berparas Ayu yang Habisi Nyawa Jenderal Musuh di Medan Operasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nyimas Utari Sandijayaningsih, merupakan perempuan berparas ayu yang tidak bisa dianggap remeh. Kecerdasan dan keberaniannya dalam menjalankan tugas operasi intelijen membuat musuh lengah.
Wajahnya dingin, namun memancarkan ketegasan dan kecantikan khas wanita Jawa. Membuatnya terpilih menjadi Srikandi yang mengemban tugas ke medan operasi. Tidak tanggung-tanggung, tugas operasi yang diembannya adalah menghabisi nyawa Jenderal VOC.
Misi operasi rahasia terbesar yang dilakukan wanita berparas cantik ini, adalah pembunuhan Gubernur Jenderal VOC, Jans Pieterzoon Coen. Bahkan, demi memuluskan misinya tersebut, Nyimas Utari harus rela menjadi penyanyi di klub tempat berkumpulnya para perwira VOC.
Dikutip dari perpusnas go.id, kehadiran Nyimas Utara di klub perwira VOC ini, tidak lepas dari peran Asisten JP Coen, Wong Agung Aceh. Kehadiran Nyimas Utari di Batavia ini, tentunya tak lepas dari persiapan Mataram, melakukan serangan ke dua ke Benteng VOC.
Sultan Agung dua kali melakukan serangan ke Batavia yakni, pada 1628 yang mengalami kegagalan, dan baru berhasil memenangkan pertempuarn pada serangan kedua dilancarkan pada 1629.
Dalam Babad Jawa, disebutkan pembunuhan terhadap Gubernur Jenderal VOC JP Coen, sudah lama dirancang oleh pasukan intelijen atau telik sandi Mataram, yang dikenal dengan nama Dom Sumuruping Mbanyu. Aksi Nyimas Utari, sebagai prajurit telik sandi berparas cantik ini, dalam berbagai catatan sejarah, disebutkan berhasil membunuh Gubernur Jendela VOC JP Coen pada 20 September 1629, dengan menggunakan racun arsenik yang dicampurkan minuman.
Setelah itu, JP Coen yang dikenal bengis dan ahli strategi perang, dipenggal kepalanya oleh Nyimas Utari. Potongan kepala itu dilarikan ke luar benteng VOC di Batavia, dan diserahkan kepada Tumenggung Suro Tani bersama Bagus Wanabaya, lalu dibawa ke Mataram. Usai penggalan kepala itu tiba di Mataram, Sultan Agung memerintahkan kepada para prajuritnya, agar kepala JP Coen diawetkan.
Dikemudian hari, penggalan kepala itu dikubur di tengah-tengah tangga menuju ke makam Sultan Agung. Kematian tragis JP Coen di tangan Nyimas Utari tersebut, berawal dari kematian istri JP Coen, Eva Ment bersama anaknya pada 16 September 1629.
Wajahnya dingin, namun memancarkan ketegasan dan kecantikan khas wanita Jawa. Membuatnya terpilih menjadi Srikandi yang mengemban tugas ke medan operasi. Tidak tanggung-tanggung, tugas operasi yang diembannya adalah menghabisi nyawa Jenderal VOC.
Misi operasi rahasia terbesar yang dilakukan wanita berparas cantik ini, adalah pembunuhan Gubernur Jenderal VOC, Jans Pieterzoon Coen. Bahkan, demi memuluskan misinya tersebut, Nyimas Utari harus rela menjadi penyanyi di klub tempat berkumpulnya para perwira VOC.
Dikutip dari perpusnas go.id, kehadiran Nyimas Utara di klub perwira VOC ini, tidak lepas dari peran Asisten JP Coen, Wong Agung Aceh. Kehadiran Nyimas Utari di Batavia ini, tentunya tak lepas dari persiapan Mataram, melakukan serangan ke dua ke Benteng VOC.
Baca Juga
Sultan Agung dua kali melakukan serangan ke Batavia yakni, pada 1628 yang mengalami kegagalan, dan baru berhasil memenangkan pertempuarn pada serangan kedua dilancarkan pada 1629.
Dalam Babad Jawa, disebutkan pembunuhan terhadap Gubernur Jenderal VOC JP Coen, sudah lama dirancang oleh pasukan intelijen atau telik sandi Mataram, yang dikenal dengan nama Dom Sumuruping Mbanyu. Aksi Nyimas Utari, sebagai prajurit telik sandi berparas cantik ini, dalam berbagai catatan sejarah, disebutkan berhasil membunuh Gubernur Jendela VOC JP Coen pada 20 September 1629, dengan menggunakan racun arsenik yang dicampurkan minuman.
Setelah itu, JP Coen yang dikenal bengis dan ahli strategi perang, dipenggal kepalanya oleh Nyimas Utari. Potongan kepala itu dilarikan ke luar benteng VOC di Batavia, dan diserahkan kepada Tumenggung Suro Tani bersama Bagus Wanabaya, lalu dibawa ke Mataram. Usai penggalan kepala itu tiba di Mataram, Sultan Agung memerintahkan kepada para prajuritnya, agar kepala JP Coen diawetkan.
Dikemudian hari, penggalan kepala itu dikubur di tengah-tengah tangga menuju ke makam Sultan Agung. Kematian tragis JP Coen di tangan Nyimas Utari tersebut, berawal dari kematian istri JP Coen, Eva Ment bersama anaknya pada 16 September 1629.