Beda Pendapat saat Musyawarah, Kades dan Aparat Desa Aniaya Warga
loading...
A
A
A
MERANGIN - Seorang oknum kepala desa ( Kades ) di Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin, Jambi beserta empat orang aparatnya diduga nekat menganiaya dan mengeroyok warganya.
Ironisnya, kelima orang pelaku tersebut diduga telah melakukan pengeroyokan kepada NS yang merupakan ninik mamak di desa tersebut.
Bahkan, tanpa malu lagi lokasi tersebut dilakukan di rumah adat desa yang biasa digunakan warga untuk musyawarah adat serta untuk menyelesaikan setiap perkara yang terjadi di dalam desa itu.
Dari informasi yang didapat, aksi penganiayaan dan pemukulan secara bersama-sama yang diduga dilakukan oleh oknum kades beserta aparatnya tersebut dilakukan di saat pelaksanaan musyawarah turun ke sawah di rumah Adat Desa.
Aksi tersebut, diduga hanya dipicu masalah sepele, yakni perdebatan dalam musyawarah. Diduga tidak bisa menahan emosi, sehingga oknum kades langsung memukul korban yang kemudian diikuti oleh empat oknum lainnya.
Menurut korban, NS, perdebatan dalam setiap musyawarah adalah hal yang biasa. Namun, dirinya tidak menyangka akan berakhir dengan aksi tidak terpuji tersebut.
"Sebenarnyo pado waktu itu kami melaksanakan musyawarah turun ke sawah yang dilakukan di rumah adat, dalam musyawarah biasanya selalu ada perdebatan untuk mencari kesepakatan tersebut," tuturnya, Minggu (14/8/2022).
Ironisnya, kelima orang pelaku tersebut diduga telah melakukan pengeroyokan kepada NS yang merupakan ninik mamak di desa tersebut.
Bahkan, tanpa malu lagi lokasi tersebut dilakukan di rumah adat desa yang biasa digunakan warga untuk musyawarah adat serta untuk menyelesaikan setiap perkara yang terjadi di dalam desa itu.
Dari informasi yang didapat, aksi penganiayaan dan pemukulan secara bersama-sama yang diduga dilakukan oleh oknum kades beserta aparatnya tersebut dilakukan di saat pelaksanaan musyawarah turun ke sawah di rumah Adat Desa.
Aksi tersebut, diduga hanya dipicu masalah sepele, yakni perdebatan dalam musyawarah. Diduga tidak bisa menahan emosi, sehingga oknum kades langsung memukul korban yang kemudian diikuti oleh empat oknum lainnya.
Menurut korban, NS, perdebatan dalam setiap musyawarah adalah hal yang biasa. Namun, dirinya tidak menyangka akan berakhir dengan aksi tidak terpuji tersebut.
"Sebenarnyo pado waktu itu kami melaksanakan musyawarah turun ke sawah yang dilakukan di rumah adat, dalam musyawarah biasanya selalu ada perdebatan untuk mencari kesepakatan tersebut," tuturnya, Minggu (14/8/2022).