JHW Minta Kapolres Wajo Tidak Irit Bicara ke Jurnalis
loading...
A
A
A
WAJO - Organisasi Jurnalis Harian Wajo (JHW) berharap, Kapolres Wajo, AKBP Dedy Dewantho responsif dan tidak irit biacara ke jurnalis. Permintaan JHW itu lantaran sulitnya Kapolres untuk diwawancara.
Ketua JHW, Abdul Muis mengatakan, selama AKBP Dedy Dewantho menjabat sebagai Kapolres Wajo, jurnalis yang bertugas di Wajo kesulitan saat ingin melakukan sesi wawancara terkait kasus yang tengah ditangani Polres Wajo.
Baca Juga: 4 Jurnalis di Wajo Inisiasi Pembentukan Organisasi JHW
"Betul, teman-teman jurnalis harian sangat kesulitan saat ingin wawancara sama Kapolres. Ditelepon susah diangkat, di WhatsApp tidak dibalas, sehingga berita yang kami ingin buat banyak kehilangan momen," ujar, jurnalis senior dari Harian Rakyat Sulsel itu, Jumat (19/6/2020).
Senada, Sekretaris JHW, Iman Setiawan mengatakan, persoalan sulitnya komunikasi antara Kapolres Wajo dan jurnalis seharusnya tidak perlu terjadi. Sebab jurnalis merupakan mitra kepolisian.
Menurut Iman, sejumlah pejabat di Polres Wajo juga irit bicara. Hal itu dia duga karena mereka tidak ingin melampaui kewenangan Kapolres Wajo.
"Kami paham kenapa sejumlah pejabat yang ada di Polres Wajo memilih irit bicara, sebab tekut melampaui kewenangan pimpinan. Kami berharap Bapak Kapolres yang kami cintai dan Banggakan bisa lebih responsif terhadap kami, setidaknya ada pejabat yang ditunjuk sebagai corong informasi kepada wartawan," pinta wartawan Harian Fajar itu.
Sementara itu, Kapolres Wajo, AKBP Dedy Dewantho saat dikonfirmasi terkait permintaan JHW ini belum merespons. Pesan singkat yang dikirimkan ke gawainya juga tidak dibalas.
Ketua JHW, Abdul Muis mengatakan, selama AKBP Dedy Dewantho menjabat sebagai Kapolres Wajo, jurnalis yang bertugas di Wajo kesulitan saat ingin melakukan sesi wawancara terkait kasus yang tengah ditangani Polres Wajo.
Baca Juga: 4 Jurnalis di Wajo Inisiasi Pembentukan Organisasi JHW
"Betul, teman-teman jurnalis harian sangat kesulitan saat ingin wawancara sama Kapolres. Ditelepon susah diangkat, di WhatsApp tidak dibalas, sehingga berita yang kami ingin buat banyak kehilangan momen," ujar, jurnalis senior dari Harian Rakyat Sulsel itu, Jumat (19/6/2020).
Senada, Sekretaris JHW, Iman Setiawan mengatakan, persoalan sulitnya komunikasi antara Kapolres Wajo dan jurnalis seharusnya tidak perlu terjadi. Sebab jurnalis merupakan mitra kepolisian.
Menurut Iman, sejumlah pejabat di Polres Wajo juga irit bicara. Hal itu dia duga karena mereka tidak ingin melampaui kewenangan Kapolres Wajo.
"Kami paham kenapa sejumlah pejabat yang ada di Polres Wajo memilih irit bicara, sebab tekut melampaui kewenangan pimpinan. Kami berharap Bapak Kapolres yang kami cintai dan Banggakan bisa lebih responsif terhadap kami, setidaknya ada pejabat yang ditunjuk sebagai corong informasi kepada wartawan," pinta wartawan Harian Fajar itu.
Sementara itu, Kapolres Wajo, AKBP Dedy Dewantho saat dikonfirmasi terkait permintaan JHW ini belum merespons. Pesan singkat yang dikirimkan ke gawainya juga tidak dibalas.
(luq)