RS Lapangan Tembak Tinggal Tunggu Kelambu, Biar Pasien COVID-19 Tak Digigit Nyamuk

Selasa, 06 Juli 2021 - 12:12 WIB
loading...
RS Lapangan Tembak Tinggal Tunggu Kelambu, Biar Pasien COVID-19 Tak Digigit Nyamuk
RS Lapangan Tembak sudah hampir selesai dan bisa difungsikan. Tinggal memasang kelambu yang bisa mencegah nyamuk dan serangga. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Rumah Sakit (RS) Lapangan Tembak yang berada di Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, Kota Surabaya, telah siap difungsikan untuk penanganan COVID-19 . Bed untuk para pasien sudah selesai dipasang, tinggal menambah kelambu untuk mencegah nyamuk dan serangga.



Pelaksana Tugas (Plt) Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang, Kota Surabaya, Lilik Arijanto menuturkan, lokasi RS Lapangan Tembak berada di tepi pantai dan sekitarnya masih tambak, sehingga Pemkot Surabaya juga melengkapi ruangan dengan kelambu.



Pemasangan kelambu ini dapat membuat pasien merasa lebih nyaman, dan tidak terganggu dengan nyamuk atau serangga-serangga kecil yang biasanya berada di dekat laut atau tambak-tambak. "Kelambu untuk penanganan pencegahan binatang nyamuk dan serangga dari luar, agar pasien tidak terganggu. Karena posisinya juga di daerah tepi pantai dan sekitarnya masih tambak," kata Lilik, Selasa (6/7/2021).



Ia melanjutkan, pihaknya juga selesai melakukan pemasangan wallpaper atau vynil di setiap ruangan yang bakal dimanfaatkan untuk ruang perawatan pasien. Harapannya, warga yang menjalani perawatan atau isolasi di RS Lapangan Tembak merasa nyaman dengan suasana RS darurat ini. "Biar bebas debu. Makanya vinyl kita pasang karena memang kalau standarnya sebuah bangsal (rumah sakit) bawahnya memang harus bebas dari debu," ucapnya.

Sementara itu, katanya, sudah 300 bed selesai dipasang. Pengiriman bed sama peralatan-peralatan kesehatan juga sudah dilakukan. " Kapasitas kemampuannya sebenarnya bisa sampai 500 bed. Tapi pengiriman bed sementara 300 dulu," jelasnya.

Rencananya, katanya, di lantai II gedung Lapangan Tembak akan digunakan sebagai ruang isolasi bagi pasien OTG . Sedangkan di lantai dasar, bakal digunakan untuk penanganan-penanganan yang membutuhkan tenaga kesehatan (nakes). "Kalau untuk penanganan-penanganan yang dengan khusus tenaga kesehatan tidak di lantai atas, tapi di lantai bawah. Kalau lantai atas kapasitasnya 100, sedangkan lantai bawah bisa 200 lebih, semua pakai bed," tegasnya.



Tak hanya bangunan fisik yang mencapai 90 persen, Lilik menyebut, untuk fasilitas kebutuhan seperti kamar mandi dan air pun telah tersedia. Bahkan, pihaknya juga menambahkan fasilitas lain seperti tempat untuk cuci baju dan pengering pakaian.

"Sanitasi sudah disiapkan. Kebetulan memang pembuatan lapangan tembak ini kamar mandi sudah semua. Makanya kita tambahkan untuk tempat cuci baju sama pengering untuk baju pasien. Airnya PDAM sudah tersambung," ungkapnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4519 seconds (0.1#10.140)