Dibuang Raja Blambangan, Bayi Sunan Giri Malah Bercahaya di Laut Lepas

Jum'at, 10 Februari 2023 - 09:25 WIB
loading...
A A A
Tentu saja hal ini membuat sedih Dewi Sekardadu atas keputusan ayahnya itu. Ia ikut mengantarkan putranya dibawa oleh para utusan raja ke tepi pantai. Di hadapan mata kepalanya sendiri, peti yang di dalamnya terbaring putranya itu dibuang ke tengah laut.



Pasca peristiwa itu, Dewi Sekardadu kian lemah dan sangat sedih. Ia pun memutuskan tidak kembali ke istana dan memilih mengembara entah kemana, tidak ada yang tahu seorang pun kemana sang putri raja itu pergi. Hingga suatu ketika konon Dewi Sekardadu ditemukan meninggal dunia di tengah hutan dan tidak seorang pun yang mengetahui dimana jenazahnya terbaring.

Di sisi lain nasib Raden Paku yang terombang-ambing di lautan akhirnya ditemukan oleh pedagang dari Gresik saat hendak menuju Bali. Konon saat melintasi dekat peti sang calon waliyullah ini perahu oleng dan berputar-putar terus di tengah lautan.

Perahu tak bisa maju dan tidak bisa mundur. Bahkan saat diperiksa di tengah laut dari perahu tampak sebuah sinar terang. Ternyata sinar terang itu muncul dari peti yang terapung-apung di tengah laut. Setelah peti diambil dan dibuka, mereka terkejut karena di dalamnya ada bayi laki-laki yang menangis mengiba - iba.

Menariknya saat perahu hendak menuju Bali, perahu masih oleng dan tak bisa melaju ke arah timur. Keputusan pun diambil dengan tidak meneruskan perjalanan ke Bali dan kembali ke Gresik. Selanjutnya bayi laki-laki itu diserahkan kepada majikan mereka di Gresik bernama Nyai Gede Pinatih.

Saat dewasa, Sunan Giri dibawa ke Ampel Denta untuk berguru kepada Sunan Ampel. Di sini, Sunan Giri dikenal sebagai Joko Samudro dan menjadi saudara seperguruan Sunan Bonang. Setelah dewasa, Sunan Giri mengikuti jejak ayahnya.

Dia ikut menyebarkan agama Islam dan dikenal karena strategi dakwahnya. Ada tiga strategi dakwah Sunan Giri, yakni pendidikan, budaya, dan politik. Dalam hal pendidikan, dia mendirikan pondok pesantren bernama Pesantren Giri. Pondok pesantren itu didirikan di sebuah bukit di Desa Sidomukti, Kebomas.



Sejak itu, Joko Samudro dikenal Sunan Giri. Melalui Pesantren Giri ini, Sunan Giri akhirnya menyebarkan agama Islam. Dia mendidik santri-santrinya yang tersebar luas hingga Madura, Lombok, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, untuk ikut menyebarkan agama Islam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2156 seconds (0.1#10.140)