Dibuang Raja Blambangan, Bayi Sunan Giri Malah Bercahaya di Laut Lepas

Jum'at, 10 Februari 2023 - 09:25 WIB
loading...
Dibuang Raja Blambangan, Bayi Sunan Giri Malah Bercahaya di Laut Lepas
Lukisan Sunan Giri dan suasana makamnya di kompleks pemakaman Sunan Giri di Gresik, Jawa Timur. Foto: Istimewa
A A A
JOKO Samudro satu dari 9 orang yang dipilih menyebarkan agama Islam, dalam menjalankan misinya segala bentuk ujian dan cobaan menderanya. Joko Samudro tidak lain adalah Wali Songo bernama Sunan Giri yang dibuang Raja Blambangan ke laut.

Namun dengan karomahnya bayi Sunan Giri bercahaya di laut lepas dan ditemukan saudagar yang melintas.

Dalam beberapa naskah babad disebutkan bahwa Sunan Giri merupakan putra dari Maulana Ishaq dengan putri Menak Sembunyu, penguasa Blambangan, yang bernama Dewi Sekardadu. Dengan demikian, Sunan Giri merupakan keponakan Sunan Gresik dan cucu dari Maulana Jumadil Kubra.



Selain nama Joko Samudro, Sunan Giri juga memilik sejumlah nama lain yakni, Raden Paku, Prabu Satmata, Sultan Abdul Faqih, dan Raden Ainul Yaqin. Sunan Giri lahir di Blambangan, pada tahun 1442 masehi.

Kisahnya dimulai saat putri Raja Blambangan, Dewi Sekardadu sedang sakit dan raja membuat sandiwara, untuk menyembuhkan penyakit putrinya itu.

Sayembara itu menyebutkan, barang siapa yang mampu menyembuhkan putri Dewi Sekardadu, maka akan diangkat sebagai menantu Raja dan akan mendapatkan hadiah separuh dari Kerajaan Blambangan. Ternyata yang berhasil menyembuhkan sakit Dewi Sekardadu adalah Maulana Ishaq. Tetapi, tujuan utama Maulana Ishaq bukan hanya semata-mata untuk memenangkan sayembara. Namun juga menyebarkan agama Islam.



Konflik dengan raja terjadi saat Maulana Ishaq meminta Raja untuk memeluk agama Islam. Dia menolak dan dengan marah mengancam akan membunuh Maulana Ishaq.

Konflik ini tidak terpecahkan. Maulana Ishaq lalu memilih pergi meninggalkan Blambangan dan istrinya Dewi Sekardadu yang sedang hamil tua. Saat ditinggal Maulana Ishaq, Blambangan ditimpa bencana kekeringan dan kelaparan. Raja menganggap bencana itu disebabkan bayi yang sedang dikandung putrinya. Maka, setelah dilahirkan Raja meminta bayi itu dibuang ke laut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1493 seconds (0.1#10.140)