Kisah Sunan Kalijaga Menangkap Cahaya Petir dengan Keris Kyai Sengkelat
loading...
A
A
A
SUNAN Kalijaga merupakan satu dari sembilan wali penyebar agama Islam di Tanah Jawa. Pria yang memiliki nama asli Raden Said, ini awalnya seorang perampok. Dia punya banyak pusaka, salah satunya keris Kyai Sengkelat.
Dalam cerita rakyat Jawa Tengah dikisahkan, saat peresmian masjid agung Demak, pada hari Jumat, terjadi cuaca buruk, hujan deras disertai dengan petir. Tiba-tiba, petir menyambar bagian atas tempat pengimaman masjid.
Peristiwa itu disaksikan para jemaah salat Jumat. Melihat sambaran petir dengan cahaya menyilaukan itu, Sunan Bonang berusaha menangkap cahaya itu, tetapi gagal. Kemudian disusul Sunan Gunung Jati dan Sunan Giri.
Upaya ketiga orang itu juga gagal menangkap kilatan cahaya petir yang menyambar-nyambar masjid agung Demak.
Melihat hal itu, Sunan Kalijaga mengeluarkan keris Kyai Sengkelat miliknya. Keris itu memiliki 13 lekukan dan terlihat berwarna kemerah-merahan, terbuat dari bahan besi Akadiyat sebesar kemiri tanpa ditempa.
Seketika, keris Kyai Sengkelat diacungkan dengan satu tangan kanannya ke udara, dan kilatan cahaya petir yang menggelegar itu berhasil ditangkap oleh keris Kyai Sengkelat. Dengan takjub, para jemaah salat melihat itu.
Yang mengejutkan lagi, setelah berhasil ditaklukkan cahaya petir itu berubah wujud menjadi jubah atau baju tanpa lengan. Jubah tersebut memiliki banyak tulisan Arab, dan dipercaya sebagai anugerah dari Allah SWT.
Konon diceritakan, jubah itu merupakan milik Nabi Muhammad SAW yang diturunkan oleh Allah, lalu diserahkan kepada Sunan Kalijaga. Jubah itu, kemudian dikenal dengan jubah Antakusuma.
Dalam cerita rakyat Jawa Tengah dikisahkan, saat peresmian masjid agung Demak, pada hari Jumat, terjadi cuaca buruk, hujan deras disertai dengan petir. Tiba-tiba, petir menyambar bagian atas tempat pengimaman masjid.
Peristiwa itu disaksikan para jemaah salat Jumat. Melihat sambaran petir dengan cahaya menyilaukan itu, Sunan Bonang berusaha menangkap cahaya itu, tetapi gagal. Kemudian disusul Sunan Gunung Jati dan Sunan Giri.
Upaya ketiga orang itu juga gagal menangkap kilatan cahaya petir yang menyambar-nyambar masjid agung Demak.
Melihat hal itu, Sunan Kalijaga mengeluarkan keris Kyai Sengkelat miliknya. Keris itu memiliki 13 lekukan dan terlihat berwarna kemerah-merahan, terbuat dari bahan besi Akadiyat sebesar kemiri tanpa ditempa.
Seketika, keris Kyai Sengkelat diacungkan dengan satu tangan kanannya ke udara, dan kilatan cahaya petir yang menggelegar itu berhasil ditangkap oleh keris Kyai Sengkelat. Dengan takjub, para jemaah salat melihat itu.
Yang mengejutkan lagi, setelah berhasil ditaklukkan cahaya petir itu berubah wujud menjadi jubah atau baju tanpa lengan. Jubah tersebut memiliki banyak tulisan Arab, dan dipercaya sebagai anugerah dari Allah SWT.
Konon diceritakan, jubah itu merupakan milik Nabi Muhammad SAW yang diturunkan oleh Allah, lalu diserahkan kepada Sunan Kalijaga. Jubah itu, kemudian dikenal dengan jubah Antakusuma.