Raja Samaratungga, Sosok Utama di Balik Selesainya Candi Borobudur

Selasa, 25 Oktober 2022 - 05:03 WIB
loading...
A A A
Diawali dari Sanjaya, yang merupakan pendiri Kerajaan Mataram kuno atau yang dikenal dengan Kerajaan Medang. Dilanjutkan dengan Rakai Panangkaran yang menandai awal berkuasanya Wangsa Sailendra yang mengawali pembangunan Candi Borobudur.

Dilanjutkan dengan Rakai Panunggalan alias Dharanindra, yang menjadi raja ketiga Mataram kuno. Di masa Rakai Panunggalan inilah Kerajaan Sriwijaya ditaklukkan, sehingga Mataram kuno mengalami perluasan wilayah kekuasaan sampai ke Kamboja dan Campa.

Raja keempat Mataram kuno yang berkuasa yakni Rakai Warak alias Samaragrawira, ayah dari Balaputradewa, raja Sriwijaya Wirawairimathana. Berlanjut ke Rakai Garung atau Samaratungga Sri Maharaja Samaratungga. Di masa Samaratungga yang memerintah pada 792-835 inilah pembangunan candi Borobudur memasuki tahap akhir.

Tepatnya, candi megah Borobudur selesai dibangun pada 825. Untuk memperkuat aliansi Dinasti Sailendra dengan penguasa Sriwijaya, Samaratungga menikahi Dewi Tara, putri Dharmasetu.

Dari pernikahan itu lahirlah seorang putra pewaris tahta Balaputradewa, dan Pramodawardhani yang menikahi dengan Rakai Pikatan, putra Sri Maharaja Rakai Garung, raja kelima Kerajaan Medang.

Rakai Pikatan suami Pramodawardhani menjadi raja keenam yang menjadi awal kebangkitan Dinasti Sanjaya yang ditandai dengan Candi Prambanan. Rakai Pikatan terdapat dalam daftar para raja Mataram versi Prasasti Mantyasih. Namun nama aslinya menurut Prasasti Argapura adalah Mpu Manuku.

Raja ketujuh dari Kerajaan Medang yakni Rakai Kayuwangi atau Dyah Lokapala. Menurut Prasasti Wantil atau Prasasti Siwagerha tanggal 12 November 856, Dyah Lokapala naik tahta jadi raja menggantikan ayahnya sang Jatiningrat, gelar Rakai Pikatan sebagai brahmana.

Rakai Watuhumalang menjadi raja kedelapan Mataram kuno, ia naik tahta setelah terjadi perebutan kekuasaan antara Rakai Gurunwangi dan Rakai Kayuwangi, yang notabene merupakan anak dari Rakai Pikatan.

Rakai Watukura Dyah Balitung, menjadi raja ke-9 di Medang. Ia naik tahta sepeninggal Rakai Watukura, usia berhasil menaklukkan Rakai Gurunwangi dan Rakai Limus.

Pada akhir pemerintahan Dyah Balitung, terjadi persekutuan antara Mpu Daksa denhan Rakai Gurunwangi, sesuai dengan sumber di Prasasti Taji Gunung.Di masa Dyah Balitung pula pusat kerajaan telah berpindah dari Mamratipura ke Poh Pitu, sekitar Kedu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1311 seconds (0.1#10.140)