Jejak Sunan Kalijaga di Bukit Surowiti Gresik
loading...
A
A
A
GRESIK - Jejak para wali, khususnya Wali Songo membentang di sepanjang pantai utara Jawa. Sehingga, tak sulit untuk bisa menemukan petilasan atau tempat yang pernah disinggahi oleh para wali tersebut.
Salah satu yang cukup terkenal adalah Bukit Surowiti. Bukit Surowiti yang terletak di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, disebut-sebut sebagai petilasan pertapaan Sunan Kalijaga.
Bukit Surowiti memiliki ketinggian 260 meter diatas permukaan laut (mdpl) dan berjarak ±40 km dari kota Gresik melalui Jalur pantura Gresik-Tuban atau ±3 km dari Jalan Raya Panceng.Di kaki bukit Surowiti terdapat sebuah telaga dan padatepinya ditumbuhi rumpun bambu.
Baca juga: Masjid Cheng Ho, Seperti Pagoda dan Filosofi Kakbah serta Perjalanan Wali Songo
Masyarakat percaya, di bukit Surowiti itulah Raden Sahid melakukan ritual tapa atau semedi. Laku spiritual itu dijalaninya selama 40 hari 40 malam. Di sana, Raden Sahid menjaga tongkat Sunan Bonang yang tertancap di tepi telaga. Akhirnya tongkat tersebut menjadi rerumputan batu.
Petilasan tersebut merupakan asal-usul dari sebutan “Sunan Kalijaga” artinya sunan penjaga sungai.Muncul juga cerita penduduk setempat, tempat tersebut merupakan makam Mpu Supa Mandrangi atau Pangeran Sedayu.
Baca juga: Pangeran Raja Atas Angin, Sebar Islam di Bawah Bayang-bayang Ancaman Belanda
Mpu Supa merupakan adik ipar sekaligus santri Sunan Kalijaga. Banyak orang berziarah ke tempat ini terutama untuk mencari kesaktian dan mencari pusaka . Di dekat makam Mpu Supa terdapat Goa Macan, yang konon ceritanya sebagai macan peliharaan Ki Songo Wongso (cikal bakal orang Surowiti).
Di puncak bukit Surowiti, terdapat Goa Langsih. Konon Goa Langsih adalah tempat bertapa Sunan Kalijaga. Goa Langsih ini pula konon menjadi tempat tinggal berandal Loka Jaya, julukan Raden Sahid sebelum menjadi Sunan Kalijaga.
Julukan berandal Loka Jaya karena Raden Sahid sering menjarah harta kaum ningrat untuk dibagikan ke kaum miskin. Goa Langsih ini tergolong unik karena memiliki pintu atau lubang masuk yang sangat sempit. Ukurannya pas untuk tubuh satu orang.
Salah satu yang cukup terkenal adalah Bukit Surowiti. Bukit Surowiti yang terletak di Desa Surowiti, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, disebut-sebut sebagai petilasan pertapaan Sunan Kalijaga.
Bukit Surowiti memiliki ketinggian 260 meter diatas permukaan laut (mdpl) dan berjarak ±40 km dari kota Gresik melalui Jalur pantura Gresik-Tuban atau ±3 km dari Jalan Raya Panceng.Di kaki bukit Surowiti terdapat sebuah telaga dan padatepinya ditumbuhi rumpun bambu.
Baca juga: Masjid Cheng Ho, Seperti Pagoda dan Filosofi Kakbah serta Perjalanan Wali Songo
Masyarakat percaya, di bukit Surowiti itulah Raden Sahid melakukan ritual tapa atau semedi. Laku spiritual itu dijalaninya selama 40 hari 40 malam. Di sana, Raden Sahid menjaga tongkat Sunan Bonang yang tertancap di tepi telaga. Akhirnya tongkat tersebut menjadi rerumputan batu.
Petilasan tersebut merupakan asal-usul dari sebutan “Sunan Kalijaga” artinya sunan penjaga sungai.Muncul juga cerita penduduk setempat, tempat tersebut merupakan makam Mpu Supa Mandrangi atau Pangeran Sedayu.
Baca juga: Pangeran Raja Atas Angin, Sebar Islam di Bawah Bayang-bayang Ancaman Belanda
Mpu Supa merupakan adik ipar sekaligus santri Sunan Kalijaga. Banyak orang berziarah ke tempat ini terutama untuk mencari kesaktian dan mencari pusaka . Di dekat makam Mpu Supa terdapat Goa Macan, yang konon ceritanya sebagai macan peliharaan Ki Songo Wongso (cikal bakal orang Surowiti).
Di puncak bukit Surowiti, terdapat Goa Langsih. Konon Goa Langsih adalah tempat bertapa Sunan Kalijaga. Goa Langsih ini pula konon menjadi tempat tinggal berandal Loka Jaya, julukan Raden Sahid sebelum menjadi Sunan Kalijaga.
Julukan berandal Loka Jaya karena Raden Sahid sering menjarah harta kaum ningrat untuk dibagikan ke kaum miskin. Goa Langsih ini tergolong unik karena memiliki pintu atau lubang masuk yang sangat sempit. Ukurannya pas untuk tubuh satu orang.