Konspirasi Pejabat Gelapkan Aset Pemkot Bima Terungkap dalam RDP Dewan
loading...
A
A
A
BIMA - Keberadaan aset milik Pemerintah Kota Bima , Nusa Tenggara Barat ( NTB ), yang dinyatakan hilang sejak tahun 2018 lalu, kini terungkap setelah DPRD setempat menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah pihak terkait.
Dua kali RDP yang digelar di ruang rapat komisi DPRD Kota Bima , telah menerangkan adanya konspirasi dari sejumlah pihak pejabat lingkup Pemerintah Kota Bima . Berdasarkan informasi, awalnya aset yang tercatat pada Bagian Umum Pemkot Bima berupa 3 unit mobil mewah, sofa dengan harga puluhan juta rupiah, serta meja yang harganya tak jauh beda, telah dinyatakan hilang pada waktu itu.
Usut punya usut, setelah sekian tahun kasus tersebut tidak mencuat ke publik, akhirnya jelas setelah DPRD menggelar RDP kali kedua beberapa waktu lalu. Hingga dapat disimpulkan bahwa aset yang sebelumnya dinyatakan hilang, kini dapat disimpulkan bahwa aset tersebut telah digelapkan oleh oknum pejabat yang diduga atas perintah pimpinan daerah waktu itu.
Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indra Wirawan mengemukakan, hal itu terungkap dari hasil RDP kedua yang digelar dengan sejumlah pihak terkait yakni Sekda Kota Bima Muhtar Landa, 2 orang mantan Kepala Bagian Umum JM dan RD, Bendahara bagian umum LD dan beberapa anggota fraksi lainnya.
“Dalam kronologis yang tercatat oleh LD,bahwa aset Pemkot Bima yang dinyatakan hilang pada tahun 2018 lalu, telah sengaja dibawa ke rumah mantan pejabat tinggi Pemerintah Kota Bima saat itu,” beber Alfian saat diwawancarai, Selasa (2/2/2021) sore.
Melihat catatan kronologis dari LD, Dae Pawan sapaan akrab Alfian Indra Wirawan, juga menanyakan hal itu kepada dua mantan Kabag Umum Pemkot Bima yang menjabat saat itu. Di hadapan semua orang yang menghadiri sidang, JM dan RD turut mengakui jika aset yang diberitakan hilang dicuri tengah malam, sengaja digelapkan untuk dibawa ke rumah milik mantan pejabat tinggi daerah waktu itu.
“Dibeberkan LD tak hanya sofa dan kursi, juga ada pinjaman uang utang dari rentenir ratusan juta rupiah yang kini telah berbunga hingga Rp4.5 miliar, serta tiga unit mobil mewah yang dilelang murah untuk menggantikan uang utang piutang tersebut. Dan tiga unit mobil mewah yang dilelang, kini berada di tangan mantan pejabat,” ungkap Pawan, mengutip kronologis yang disampaikan LD.
Disimpulkan pula, dari hasil RDP tersebut bahwa awal diketahuinya aset digelapkan, pascapengganti Jabatan Sementara (PJS) Wali Kota Bima, hadir menggantikan Wali Kota yang sedang cuti karena urusan politik. Lantaran di ruangan PJS tidak terdapat sofa dan meja, akhirnya Sekda pun memerintahkan Kepala Bagian Umum untuk mencari kursi dan meja yang hilang.
Dua kali RDP yang digelar di ruang rapat komisi DPRD Kota Bima , telah menerangkan adanya konspirasi dari sejumlah pihak pejabat lingkup Pemerintah Kota Bima . Berdasarkan informasi, awalnya aset yang tercatat pada Bagian Umum Pemkot Bima berupa 3 unit mobil mewah, sofa dengan harga puluhan juta rupiah, serta meja yang harganya tak jauh beda, telah dinyatakan hilang pada waktu itu.
Usut punya usut, setelah sekian tahun kasus tersebut tidak mencuat ke publik, akhirnya jelas setelah DPRD menggelar RDP kali kedua beberapa waktu lalu. Hingga dapat disimpulkan bahwa aset yang sebelumnya dinyatakan hilang, kini dapat disimpulkan bahwa aset tersebut telah digelapkan oleh oknum pejabat yang diduga atas perintah pimpinan daerah waktu itu.
Ketua DPRD Kota Bima, Alfian Indra Wirawan mengemukakan, hal itu terungkap dari hasil RDP kedua yang digelar dengan sejumlah pihak terkait yakni Sekda Kota Bima Muhtar Landa, 2 orang mantan Kepala Bagian Umum JM dan RD, Bendahara bagian umum LD dan beberapa anggota fraksi lainnya.
“Dalam kronologis yang tercatat oleh LD,bahwa aset Pemkot Bima yang dinyatakan hilang pada tahun 2018 lalu, telah sengaja dibawa ke rumah mantan pejabat tinggi Pemerintah Kota Bima saat itu,” beber Alfian saat diwawancarai, Selasa (2/2/2021) sore.
Melihat catatan kronologis dari LD, Dae Pawan sapaan akrab Alfian Indra Wirawan, juga menanyakan hal itu kepada dua mantan Kabag Umum Pemkot Bima yang menjabat saat itu. Di hadapan semua orang yang menghadiri sidang, JM dan RD turut mengakui jika aset yang diberitakan hilang dicuri tengah malam, sengaja digelapkan untuk dibawa ke rumah milik mantan pejabat tinggi daerah waktu itu.
“Dibeberkan LD tak hanya sofa dan kursi, juga ada pinjaman uang utang dari rentenir ratusan juta rupiah yang kini telah berbunga hingga Rp4.5 miliar, serta tiga unit mobil mewah yang dilelang murah untuk menggantikan uang utang piutang tersebut. Dan tiga unit mobil mewah yang dilelang, kini berada di tangan mantan pejabat,” ungkap Pawan, mengutip kronologis yang disampaikan LD.
Disimpulkan pula, dari hasil RDP tersebut bahwa awal diketahuinya aset digelapkan, pascapengganti Jabatan Sementara (PJS) Wali Kota Bima, hadir menggantikan Wali Kota yang sedang cuti karena urusan politik. Lantaran di ruangan PJS tidak terdapat sofa dan meja, akhirnya Sekda pun memerintahkan Kepala Bagian Umum untuk mencari kursi dan meja yang hilang.