Bertahun-tahun Mangkrak, Wali Kota Bima Perbaiki Semua Fasilitas Penunjang PAD
loading...
A
A
A
BIMA - Sejumlah fasilitas alat berat milik Pemkot Bima , Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sudah lama mangkrak, kini satu-persatu diperbaiki untuk menunjang misi pembangunan yang diharapkan oleh daerah tersebut.
(Baca juga: Bobby-Aulia Bertarung di Pilwakot Medan, Kahiyang Ayu dan Shaula Bermunajat )
Guna mengaktifkan kembali alat berat yang telah lama rusak tersebut, Wali Kota Bima , Muhammad Lutfi mendatangkan mekanik dari Trakindo dan Caterpillar untuk memperbaiki semua kendaraan yang rusak.
Lutfi bersama rombongan mendatangi dan memantau kondisi sejumlah alat berat yang sedang diperbaiki di Kantor Workshop PUPR di Kelurahan Rabangodu, Kecamatan Raba, Kota Bima . Diakuinya, sejumlah alat berat yang telah hampir selesai diperbaiki, telah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah dan hanya tidur tak berfungsi di tempat Workshop.
"Sebagai penunjang misi pembangunan di Kota Tepian Air (semboyan Kota Bima ), tekat saya harus semua alat berat diperbaiki. Jika pemerintah kota membelinya, dipastikan akan memakan anggaran miliaran rupiah untuk satu unit saja," kata Lutfi.
(Baca juga: Warga Bone Gempar, Tunjukkan Alat Kelamin ke Wanita Bersuami Pria Bisu Tewas Dihantam Balok )
Dijelaskan Lutfi, beberapa kendaraan alat berat yang rusak parah diantaranya, Stoom atau Fibro yang telah mangkrak sejak tahun 2016, Wheel Loader mengalami kerusakan sejak tahun 2007 dan Motor Grader rusak pada tahun 2008. Tiga unit alat berat milik Pemkot Bima ini diperbaiki hanya sekitar Rp500 juta, dengan anggaran pemeliharaan tahun 2019 dan anggaran pemeliharaan tahun 2020.
Upaya perbaikan fasilitas yang dimiliki Pemkot Bima ini, mengingat anggaran defisit ditengah wabah pandemi yang melanda. Sehingga sadar tak memiliki banyak anggaran untuk pengadaan baru, Wali Kota memiliki inisiatif untuk memperbaiki dengan dana yang cukup ketimbang harus membeli (pengadaan) yang baru.
"Semua fasilitas milik Pemkot yang rusak kenapa harus diperbaiki pada saat sekarang ini, tujuannya tak lain yakni mengantisipasi adanya lokasi rawan longsor seperti di jalan lintas Melayu-Kolo. Selain itu, alat berat juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bima untuk membuka jalan tani serta keperluan lainnya yang mendesak dan penting," terangnya.
(Baca juga: Tak Ingin Malu, Ketua Golkar DIY Gembleng Kader untuk Kemenangan Sunaryanta )
Diakui Lutfi, melalui Kepala Workshop PUPR Kota Bima , Rizal Afriansyah, tiga alat berat tersebut mampu teratasi dengan baik dan siap dioperasikan kapan saja dibutuhkan. Selain tiga unit alat berat, dua dumtruk yang lama rusak kini telah bisa diopesionalkan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Setelah semua fasilitas yang rusak telah diperbaiki, maka PAD Kota Bima dipastikan akan lebih meningkat,"ungkapnya.
Senada dengan Wali Kota Bima , Kepala Workshop PUPR, Rizal Afriansyah juga gencar meningkatkan PAD sesuai target. Bentuk optimisnya, karena semua fasilitas penunjang yang sebelumnya mangkrak hingga bertahun tahun, kini telah mampu diperbaiki.
"Semua alat berat mengalami kerusakan yang cukup parah pada mesin nya. Jadi ada satu unit diantaranya telah kami ganti total mesinnya dengan harga Rp130 juta. Selain itu, beberapa komponen lainnya harus dibeli baru karena hilang dan rusak," tutur Rizal.
Sementara menjawab soal PAD, Rizal Afriansyah mengakui jika tak mampu memberikan PAD yang cukup sesuai target. Hal tersebut disebabkan kurangnya sarana serta fasilitas pendukung. (Baca juga: Usai Mabuk Miras Bersama di Diskotek, Pemuda di Manado Tikam Teman Sendiri )
"Tahun 2019 kita hanya mampu memberikan PAD sebesar Rp78 juta. Namun tahun 2020 ada peningkatan PAD sebesar Rp 141 juta. Dengan diperbaikinya semua fasilitas penunjang ini, maka PAD di tahun 2021 nantinya akan lebih meningkat dan semoga mencapai target yang telah ditentukan. Terlebih ada penambahan alat berat satu unit yakni track loader," pungkasnya.
(Baca juga: Bobby-Aulia Bertarung di Pilwakot Medan, Kahiyang Ayu dan Shaula Bermunajat )
Guna mengaktifkan kembali alat berat yang telah lama rusak tersebut, Wali Kota Bima , Muhammad Lutfi mendatangkan mekanik dari Trakindo dan Caterpillar untuk memperbaiki semua kendaraan yang rusak.
Lutfi bersama rombongan mendatangi dan memantau kondisi sejumlah alat berat yang sedang diperbaiki di Kantor Workshop PUPR di Kelurahan Rabangodu, Kecamatan Raba, Kota Bima . Diakuinya, sejumlah alat berat yang telah hampir selesai diperbaiki, telah bertahun-tahun mengalami kerusakan parah dan hanya tidur tak berfungsi di tempat Workshop.
"Sebagai penunjang misi pembangunan di Kota Tepian Air (semboyan Kota Bima ), tekat saya harus semua alat berat diperbaiki. Jika pemerintah kota membelinya, dipastikan akan memakan anggaran miliaran rupiah untuk satu unit saja," kata Lutfi.
(Baca juga: Warga Bone Gempar, Tunjukkan Alat Kelamin ke Wanita Bersuami Pria Bisu Tewas Dihantam Balok )
Dijelaskan Lutfi, beberapa kendaraan alat berat yang rusak parah diantaranya, Stoom atau Fibro yang telah mangkrak sejak tahun 2016, Wheel Loader mengalami kerusakan sejak tahun 2007 dan Motor Grader rusak pada tahun 2008. Tiga unit alat berat milik Pemkot Bima ini diperbaiki hanya sekitar Rp500 juta, dengan anggaran pemeliharaan tahun 2019 dan anggaran pemeliharaan tahun 2020.
Upaya perbaikan fasilitas yang dimiliki Pemkot Bima ini, mengingat anggaran defisit ditengah wabah pandemi yang melanda. Sehingga sadar tak memiliki banyak anggaran untuk pengadaan baru, Wali Kota memiliki inisiatif untuk memperbaiki dengan dana yang cukup ketimbang harus membeli (pengadaan) yang baru.
"Semua fasilitas milik Pemkot yang rusak kenapa harus diperbaiki pada saat sekarang ini, tujuannya tak lain yakni mengantisipasi adanya lokasi rawan longsor seperti di jalan lintas Melayu-Kolo. Selain itu, alat berat juga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bima untuk membuka jalan tani serta keperluan lainnya yang mendesak dan penting," terangnya.
(Baca juga: Tak Ingin Malu, Ketua Golkar DIY Gembleng Kader untuk Kemenangan Sunaryanta )
Diakui Lutfi, melalui Kepala Workshop PUPR Kota Bima , Rizal Afriansyah, tiga alat berat tersebut mampu teratasi dengan baik dan siap dioperasikan kapan saja dibutuhkan. Selain tiga unit alat berat, dua dumtruk yang lama rusak kini telah bisa diopesionalkan guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Setelah semua fasilitas yang rusak telah diperbaiki, maka PAD Kota Bima dipastikan akan lebih meningkat,"ungkapnya.
Senada dengan Wali Kota Bima , Kepala Workshop PUPR, Rizal Afriansyah juga gencar meningkatkan PAD sesuai target. Bentuk optimisnya, karena semua fasilitas penunjang yang sebelumnya mangkrak hingga bertahun tahun, kini telah mampu diperbaiki.
"Semua alat berat mengalami kerusakan yang cukup parah pada mesin nya. Jadi ada satu unit diantaranya telah kami ganti total mesinnya dengan harga Rp130 juta. Selain itu, beberapa komponen lainnya harus dibeli baru karena hilang dan rusak," tutur Rizal.
Sementara menjawab soal PAD, Rizal Afriansyah mengakui jika tak mampu memberikan PAD yang cukup sesuai target. Hal tersebut disebabkan kurangnya sarana serta fasilitas pendukung. (Baca juga: Usai Mabuk Miras Bersama di Diskotek, Pemuda di Manado Tikam Teman Sendiri )
"Tahun 2019 kita hanya mampu memberikan PAD sebesar Rp78 juta. Namun tahun 2020 ada peningkatan PAD sebesar Rp 141 juta. Dengan diperbaikinya semua fasilitas penunjang ini, maka PAD di tahun 2021 nantinya akan lebih meningkat dan semoga mencapai target yang telah ditentukan. Terlebih ada penambahan alat berat satu unit yakni track loader," pungkasnya.
(eyt)