KH Athian Ali: Pemerintah Tak Bijak, Habib Rizieq Bukan Musuh Negara
loading...
A
A
A
BANDUNG - Ketua Forum Ulama Ummat Indonesia (FUUI), KH Athian Ali menanggapi kegaduhan pascakehadiran Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab di Tanah Air.
Diketahui, setibanya di Tanah Air, Selasa (10/11/2020) lalu, Habib Rizieq disambut antusias ribuan pendukungnya. Fanatisme berlebih para pendukung Habib Rizieq tersebut belakangan dipersoalkan karena dinilai berseberangan dengan upaya pemerintah menekan dampak pandemi Covid-19 hingga menimbulkan kegaduhan. ( Penyambutan Habib Rizieq Usai, Viral Ucapan Terima Kasih Penurunan Spanduk dan Baliho )
Athian menuturkan, kegaduhan yang terjadi di Tanah Air menyusul kehadiran Habib Rizieq sebenarnya tak perlu terjadi jika pemerintah mau bersikap bijak. Sebagai penguasa, pemerintah harus mampu merangkul, mengayomi, dan mengarahkan rakyatnya.
"Sekecil apapun kelompok masyarakat, termasuk FPI, seharusnya dirangkul, diayomi, dan diarahkan oleh pemerintah. Kegaduhan ini sebenarnya tak perlu terjadi jika pemerintah bersikap bijak," ujar Athian melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (21/10/2020).
Athian pun mengaku heran dengan kegaduhan yang terjadi saat ini. Dia menegaskan, Habib Rizieq dan FPI-nya bukanlah musuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Justru, kata Athian, mereka bagian dari NKRI yang harus diperlakukan adil layaknya rakyat Indonesia lainnya.
"Jujur saja saya heran, mengapa bisa gaduh seperti ini, mereka itu bagian dari kita," imbuhnya.
Disinggung soal sikap Habib Rizieq serta pendukungnya yang belakangan disorot publik menyusul kritikan keras yang kerap dilontarkan Habib Rizieq kepada pemerintah, termasuk kerumunan massa pendukungnya, Athian menduga, hal itu hanyalah luapan emosi dan bentuk kekesalan kepada pemerintah semata.( Tangani Habib Rizieq dan FPI Gunakan TNI, Andi Arief: Negara Kalah )
"Dugaan saya, itu hanyalah luapan hati dan bentuk kekesalan. Kita tahu, Habib Rizieq bertahun-tahun terpaksa tinggal di luar negeri, diasingkan, jadi seperti itu. Mungkin ya, itu dugaan saya, wallahu a'lam bishsowab," imbuhnya.
Di lain sisi, kata Athian, pemerintah pun dinilainya terlalu berlebihan dalam menyikapi kehadiran Habib Rizieq di Tanah Air, termasuk fanatisme para pendukungnya. Bahkan, Athian mempertanyakan sikap TNI yang kini malah terjun langsung mengatasi persoalan Habib Rizieq. Padahal, menurutnya, persoalan Habib Rizieq bukanlah tugas pokok dan fungsi (tupoksi) TNI.
"Selama ini, saya menganggap agung TNI. Bukan maksud mau merendahkan, tapi melihat TNI turun langsung mencopoti baligo Habib Rizieq, bagaimana ya, duh rasanya sudah tidak agung lagi karena itu bukan tupoksinya. Itu tugas Satpol PP dan aparat kewilayahan," tuturnya.
Athian berharap, kegaduhan yang terjadi saat ini dapat segera berakhir dengan damai. Menurutnya, pemerintah bersama seluruh elemen bangsa harus mau bersatu padu. Terlebih, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah banyak menyengsarakan rakyat.
"Dalam persoalan Habib Rizieq ini, kedua pihak harus mau menurunkan egonya masing-masing. Saya kira, di balik semua ini, Habib Rizieq bersama FPI dan pemerintah bisa jadi sebenarnya memiliki tujuan yang sama," katanya.
"Sekali lagi, sekecil apapun kelompok masyarakat, termasuk FPI, pemerintah harus mampu merangkul, mengayomi, serta mengarahkan. Dan sebagai manusia, saya kira, watak keras Habib Rizieq pun tidak akan selamanya seperti itu," tandasnya.
Diketahui, setibanya di Tanah Air, Selasa (10/11/2020) lalu, Habib Rizieq disambut antusias ribuan pendukungnya. Fanatisme berlebih para pendukung Habib Rizieq tersebut belakangan dipersoalkan karena dinilai berseberangan dengan upaya pemerintah menekan dampak pandemi Covid-19 hingga menimbulkan kegaduhan. ( Penyambutan Habib Rizieq Usai, Viral Ucapan Terima Kasih Penurunan Spanduk dan Baliho )
Athian menuturkan, kegaduhan yang terjadi di Tanah Air menyusul kehadiran Habib Rizieq sebenarnya tak perlu terjadi jika pemerintah mau bersikap bijak. Sebagai penguasa, pemerintah harus mampu merangkul, mengayomi, dan mengarahkan rakyatnya.
"Sekecil apapun kelompok masyarakat, termasuk FPI, seharusnya dirangkul, diayomi, dan diarahkan oleh pemerintah. Kegaduhan ini sebenarnya tak perlu terjadi jika pemerintah bersikap bijak," ujar Athian melalui sambungan telepon selularnya, Sabtu (21/10/2020).
Athian pun mengaku heran dengan kegaduhan yang terjadi saat ini. Dia menegaskan, Habib Rizieq dan FPI-nya bukanlah musuh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Justru, kata Athian, mereka bagian dari NKRI yang harus diperlakukan adil layaknya rakyat Indonesia lainnya.
"Jujur saja saya heran, mengapa bisa gaduh seperti ini, mereka itu bagian dari kita," imbuhnya.
Disinggung soal sikap Habib Rizieq serta pendukungnya yang belakangan disorot publik menyusul kritikan keras yang kerap dilontarkan Habib Rizieq kepada pemerintah, termasuk kerumunan massa pendukungnya, Athian menduga, hal itu hanyalah luapan emosi dan bentuk kekesalan kepada pemerintah semata.( Tangani Habib Rizieq dan FPI Gunakan TNI, Andi Arief: Negara Kalah )
"Dugaan saya, itu hanyalah luapan hati dan bentuk kekesalan. Kita tahu, Habib Rizieq bertahun-tahun terpaksa tinggal di luar negeri, diasingkan, jadi seperti itu. Mungkin ya, itu dugaan saya, wallahu a'lam bishsowab," imbuhnya.
Di lain sisi, kata Athian, pemerintah pun dinilainya terlalu berlebihan dalam menyikapi kehadiran Habib Rizieq di Tanah Air, termasuk fanatisme para pendukungnya. Bahkan, Athian mempertanyakan sikap TNI yang kini malah terjun langsung mengatasi persoalan Habib Rizieq. Padahal, menurutnya, persoalan Habib Rizieq bukanlah tugas pokok dan fungsi (tupoksi) TNI.
"Selama ini, saya menganggap agung TNI. Bukan maksud mau merendahkan, tapi melihat TNI turun langsung mencopoti baligo Habib Rizieq, bagaimana ya, duh rasanya sudah tidak agung lagi karena itu bukan tupoksinya. Itu tugas Satpol PP dan aparat kewilayahan," tuturnya.
Athian berharap, kegaduhan yang terjadi saat ini dapat segera berakhir dengan damai. Menurutnya, pemerintah bersama seluruh elemen bangsa harus mau bersatu padu. Terlebih, pandemi Covid-19 yang terjadi saat ini telah banyak menyengsarakan rakyat.
"Dalam persoalan Habib Rizieq ini, kedua pihak harus mau menurunkan egonya masing-masing. Saya kira, di balik semua ini, Habib Rizieq bersama FPI dan pemerintah bisa jadi sebenarnya memiliki tujuan yang sama," katanya.
"Sekali lagi, sekecil apapun kelompok masyarakat, termasuk FPI, pemerintah harus mampu merangkul, mengayomi, serta mengarahkan. Dan sebagai manusia, saya kira, watak keras Habib Rizieq pun tidak akan selamanya seperti itu," tandasnya.
(end)