Peran Orang Tua dalam Menyiapkan Generasi Emas 2045 Sangat Sentral
loading...
A
A
A
JAKARTA - Rencana pemerintah untuk menciptakan generasi emas Indonesia pada 2045 membutuhkan keterlibatan semua pihak. Terutama peran orang tua dalam menyiapkan anaknya untuk masa depan gemilang sangat sentral.
Sayangnya, fakta bahwa perhatian orang tua terhadap kebutuhan nutrisi masih sering terabaikan ketika anak menginjak usia prasekolah. Penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 10 anak berusia 4-12 tahun di Indonesia, masih kekurangan asupan Omega-3 (DHA).
Padahal dukungan nutrisi seperti DHA masih sangat dibutuhkan anak usia prasekolah untuk mendukung perkembangan kemampuan kognitif yang optimal untuk mulai belajar dan mempersiapkan dia untuk berprestasi.
Dokter Putu Ayuwidia Ekaputri, MSc in Cognitive Neuroscience mengatakan, dalam menunjang kesiapan anak masuk sekolah, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa kelengkapan nutrisi yang optimal anak harus berlanjut.
Bahkan setelah usia 2 tahun atau saat memasuki tahap prasekolah pada usia 3-5 tahun, asupan nutrisi tetap diberikan. Pada periode ini, lanjut dr Putu, otak anak masih terus membutuhkan dukungan nutrisi untuk bisa berkembang dengan optimal.
"Sebab 90 persen perkembangan otak anak tercapai di usia 5 tahun, sehingga kelengkapan nutrisi menjadi pondasi penting bagi perkembangan anak di masa depan untuk jadi anak generasi maju," ujar dr Putu, Selasa (20/6/2023) .
Putu mengatakan, orang tua harus memenuhi kelengkapan nutrisi anak pada usia prasekolah. "Sebab pada usia prasekolah, anak yang mulai aktif juga harus diimbangi dengan pemenuhan nutrisi yang sesuai dengan aktivitas fisik dan perkembangan kognitifnya," imbuhnya.
Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia mengatakan, pihaknya terus menjalin kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak untuk mengedukasi dan menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat.
"Termasuk kepada orangtua tentang pentingnya mempersiapkan pemenuhan nutrisi yang tepat bagi anak-anak, karena kecukupan nutrisi dapat berdampak pada kesehatan maupun perkembangan otak si kecil sehingga mereka dapat belajar dengan optimal sejak usia prasekolah," ujarnya.
Melalui berbagai inisiatif kolaboratif dan dukungan yang berkelanjutan, lanjut Arif, pihaknya berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung anak-anak Indonesia agar siap belajar dan meraih potensi prestasi terbaik mereka.
"Dengan itu, anak-anak memiliki kesempatan untuk tumbuh menjadi anak generasi maju serta dapat mendukung pemerintah menciptakan generasi emas Indonesia 2045,” pungkasnya.
Sayangnya, fakta bahwa perhatian orang tua terhadap kebutuhan nutrisi masih sering terabaikan ketika anak menginjak usia prasekolah. Penelitian menunjukkan bahwa 8 dari 10 anak berusia 4-12 tahun di Indonesia, masih kekurangan asupan Omega-3 (DHA).
Padahal dukungan nutrisi seperti DHA masih sangat dibutuhkan anak usia prasekolah untuk mendukung perkembangan kemampuan kognitif yang optimal untuk mulai belajar dan mempersiapkan dia untuk berprestasi.
Dokter Putu Ayuwidia Ekaputri, MSc in Cognitive Neuroscience mengatakan, dalam menunjang kesiapan anak masuk sekolah, penting bagi orangtua untuk memahami bahwa kelengkapan nutrisi yang optimal anak harus berlanjut.
Bahkan setelah usia 2 tahun atau saat memasuki tahap prasekolah pada usia 3-5 tahun, asupan nutrisi tetap diberikan. Pada periode ini, lanjut dr Putu, otak anak masih terus membutuhkan dukungan nutrisi untuk bisa berkembang dengan optimal.
"Sebab 90 persen perkembangan otak anak tercapai di usia 5 tahun, sehingga kelengkapan nutrisi menjadi pondasi penting bagi perkembangan anak di masa depan untuk jadi anak generasi maju," ujar dr Putu, Selasa (20/6/2023) .
Putu mengatakan, orang tua harus memenuhi kelengkapan nutrisi anak pada usia prasekolah. "Sebab pada usia prasekolah, anak yang mulai aktif juga harus diimbangi dengan pemenuhan nutrisi yang sesuai dengan aktivitas fisik dan perkembangan kognitifnya," imbuhnya.
Arif Mujahidin, Corporate Communication Director Danone Indonesia mengatakan, pihaknya terus menjalin kolaborasi yang kuat dengan berbagai pihak untuk mengedukasi dan menyampaikan pesan kesehatan kepada masyarakat.
"Termasuk kepada orangtua tentang pentingnya mempersiapkan pemenuhan nutrisi yang tepat bagi anak-anak, karena kecukupan nutrisi dapat berdampak pada kesehatan maupun perkembangan otak si kecil sehingga mereka dapat belajar dengan optimal sejak usia prasekolah," ujarnya.
Melalui berbagai inisiatif kolaboratif dan dukungan yang berkelanjutan, lanjut Arif, pihaknya berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung anak-anak Indonesia agar siap belajar dan meraih potensi prestasi terbaik mereka.
"Dengan itu, anak-anak memiliki kesempatan untuk tumbuh menjadi anak generasi maju serta dapat mendukung pemerintah menciptakan generasi emas Indonesia 2045,” pungkasnya.
(don)