Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Jakpro Memiontec Air Gelar Aksi Bersih-bersih Sampah

Sabtu, 22 Februari 2025 - 14:09 WIB
loading...
Peringati Hari Peduli...
Jajaran PT Jakpro Memiontec Air menggelar aksi bersih-bersih sampah di lingkungan kantor, jalan sekitar Gedung Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Jajaran PT Jakpro Memiontec Air menggelar aksi bersih-bersih sampah di lingkungan kantor, jalan sekitar Gedung Thamrin City, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Aksi solidaritas bersama #JakGreenSustainability ini untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada Jumat, 21 Februari 2025.



“Tujuan HPSN 2025 yakni mendorong konsumsi yang bertanggung jawab, mempromosikan kemasan ramah lingkungan dan menerapkan sistem pengelolaan sampah berkelanjutan dapat membantu meminimalkan dampak polusi plastik terhadap lingkungan," ujar Direktur Utama PT Jakpro Memiontec Air Agus Santhuso.

Pada momentum HPSN 2025, pihaknya bersama-sama melakukan aksi bersih-bersih sampah di lingkungan kantor dan sekitarnya. Lalu, memberikan edukasi kepada para pengguna jalan atau publik Jakarta supaya tergugah akan kepedulian sampah.

"Kegiatan hari ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan mengelola sampah dengan benar. Dan agenda tadi kita awali dari titik kumpul di Stasiun MRT Dukuh Atas dan diikuti 50 orang Jakpro Group," katanya.

Peringati Hari Peduli Sampah Nasional, Jakpro Memiontec Air Gelar Aksi Bersih-bersih Sampah

HPSN kali ini diharapkan turut memotivasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Hal ini sebagaimana dengan visi Pramono Anung selaku Gubernur Jakarta yang baru saja dilantik yaitu Jakarta Kota Global dan Pusat Ekonomi Berkelanjutan .

Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) ditetapkan Kementerian Lingkungan Hidup setiap 21 Februari. HPSN dilatarbelakangi adanya peristiwa besar yang memilukan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Leuwigajah, Cimahi.

Kejadian longsoran sampah di tempat tersebut akibat curah hujan tinggi disertai pengelolaan sampah yang kurang baik di TPA Leuwigajah. Ini akibat pengelolaan sampah tidak baik atau hanya ditumpuk-tumpuk saja (open dumping).

Sampah yang menggunung disertai longsoran mengakibatkan bencana kemanusiaan yang merenggut 157 orang meninggal. Tercatat dua permukiman yang terdampak longsor dengan jarak sekitar 1 km dari TPA Leuwigajah di Kampung Cilimus dan Kampung Pojok Timur tertimbun.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4636 seconds (0.1#10.24)