Hayandra Gelar Webinar Menjaga Kesehatan Wanita di Masa Menopause
loading...
A
A
A
BOGOR - Seiring dengan peningkatan usia, akan terjadi proses penuaan (aging). Salah satu proses aging normal pada wanita akan bermanifestasi menjadi fase menopause .
Berdasarkan data dari World Health Organization ( WHO ), pada tahun 2000, total populasi wanita yang mengalami menopause di seluruh dunia mencapai 645 juta orang, tahun 2010 mencapai 894 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 1,2 milyar orang. (Baca juga: Usir Keluhan Menopause dengan Kedelai )
Menopause merupakan tahap akhir proses biologis pada wanita, di mana menstruasi telah berhenti selama 1 tahun dan kemampuan reproduksi telah berakhir. Terjadinya perubahan hormonal berupa penurunan produksi hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron, kerap diikuti dengan berbagai gejala yang mengganggu, seperti hot flashes (rasa kepanasan), kulit kering, perubahan mood, sulit tidur, serta menurunnya kelenturan organ intim disertai dryness yang mengganggu fungsi seksual wanita. (Baca juga: Rentan Terkena Covid-19, Jaga dan Lindungi Lansia )
Pada webinar awam yang berjudul “Menjaga Kesehatan dan Fungsi Seksual Wanita di Masa Menopause secara Komprehensif”, sekaligus peluncuran “Center Menopause” dari Klinik Hayandra, Minggu (18/10/2020), dr Anggara Mahardika, SpOG, menjelaskan, menopause akan dialami oleh seluruh wanita.
“Gejala menopause terdiri dari 3 bagian, yaitu gejala somatik seperti nyeri sendi, vagina kering, dyspareunia atau nyeri berhubungan intim, lalu gejala vasomotor seperti keringat malam dan hot flashes, serta gejala psikis seperti insomnia dan mood swing,” kata Anggara.
Dia mengatakan, tatalaksana untuk keluhan-keluhan ini dapat berupa terapi non hormonal seperti pengaturan pola makan, asupan suplemen, serta dapat berupa pemberian terapi hormon.
“Perlu diingat bahwa walaupun pemberian terapi hormon memiliki keuntungan menekan gejala menopause serta mengurangi resiko osteoporosis, namun terdapat pula peningkatan risiko terjadinya kanker rahim dan kanker usus besar. Sehingga pemeriksaan yang komprehensif dalam suatu center menopause akan sangat menolong para wanita usia menopause untuk mendapatkan terapi yang terbaik,” kata dia.
Sementara itu Apoteker Nina Indarwaty SFarm mengingatkan tentang perlunya pengaturan pola makan serta asupan suplemen kalsium dan vitamin D3. Termasuk mencermati kegunaan nutraceutical (terapi herbal) dan isoflavone dalam penatalaksanaan keluhan akibat menopause.
”Kekurangan vitamin D pada wanita menopause dapat memperburuk kondisi osteoporosis, serta menurunnya sistim pertahanan tubuh sehingga meningkatkan resiko penyakit kanker. Menurut literatur, pemberian rutin vitamin D3 dosis 2000-4800 IU/hari dapat memperbaiki defisiensi vitamin D dan mempertahankan kadar normal D3 dalam darah,” kata dia.
Dokter spesialis Obstetri Ginekologi konsultan Uroginekologi Rekonstruksi Klinik Hayandra dan Klinik Moegni, dr Fernandi Moegni SpOG(K), menjelaskan, peran laser dan cell therapy dalam perbaikan tampilan dan fungsi seksual wanita menopause.
Berdasarkan data dari World Health Organization ( WHO ), pada tahun 2000, total populasi wanita yang mengalami menopause di seluruh dunia mencapai 645 juta orang, tahun 2010 mencapai 894 juta orang dan diperkirakan pada tahun 2030 akan mencapai 1,2 milyar orang. (Baca juga: Usir Keluhan Menopause dengan Kedelai )
Menopause merupakan tahap akhir proses biologis pada wanita, di mana menstruasi telah berhenti selama 1 tahun dan kemampuan reproduksi telah berakhir. Terjadinya perubahan hormonal berupa penurunan produksi hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron, kerap diikuti dengan berbagai gejala yang mengganggu, seperti hot flashes (rasa kepanasan), kulit kering, perubahan mood, sulit tidur, serta menurunnya kelenturan organ intim disertai dryness yang mengganggu fungsi seksual wanita. (Baca juga: Rentan Terkena Covid-19, Jaga dan Lindungi Lansia )
Pada webinar awam yang berjudul “Menjaga Kesehatan dan Fungsi Seksual Wanita di Masa Menopause secara Komprehensif”, sekaligus peluncuran “Center Menopause” dari Klinik Hayandra, Minggu (18/10/2020), dr Anggara Mahardika, SpOG, menjelaskan, menopause akan dialami oleh seluruh wanita.
“Gejala menopause terdiri dari 3 bagian, yaitu gejala somatik seperti nyeri sendi, vagina kering, dyspareunia atau nyeri berhubungan intim, lalu gejala vasomotor seperti keringat malam dan hot flashes, serta gejala psikis seperti insomnia dan mood swing,” kata Anggara.
Dia mengatakan, tatalaksana untuk keluhan-keluhan ini dapat berupa terapi non hormonal seperti pengaturan pola makan, asupan suplemen, serta dapat berupa pemberian terapi hormon.
“Perlu diingat bahwa walaupun pemberian terapi hormon memiliki keuntungan menekan gejala menopause serta mengurangi resiko osteoporosis, namun terdapat pula peningkatan risiko terjadinya kanker rahim dan kanker usus besar. Sehingga pemeriksaan yang komprehensif dalam suatu center menopause akan sangat menolong para wanita usia menopause untuk mendapatkan terapi yang terbaik,” kata dia.
Sementara itu Apoteker Nina Indarwaty SFarm mengingatkan tentang perlunya pengaturan pola makan serta asupan suplemen kalsium dan vitamin D3. Termasuk mencermati kegunaan nutraceutical (terapi herbal) dan isoflavone dalam penatalaksanaan keluhan akibat menopause.
”Kekurangan vitamin D pada wanita menopause dapat memperburuk kondisi osteoporosis, serta menurunnya sistim pertahanan tubuh sehingga meningkatkan resiko penyakit kanker. Menurut literatur, pemberian rutin vitamin D3 dosis 2000-4800 IU/hari dapat memperbaiki defisiensi vitamin D dan mempertahankan kadar normal D3 dalam darah,” kata dia.
Dokter spesialis Obstetri Ginekologi konsultan Uroginekologi Rekonstruksi Klinik Hayandra dan Klinik Moegni, dr Fernandi Moegni SpOG(K), menjelaskan, peran laser dan cell therapy dalam perbaikan tampilan dan fungsi seksual wanita menopause.