Webinar Malang Autism: Bahan Kimia Penyebab Meningkatnya ASD

Senin, 22 Mei 2023 - 08:34 WIB
loading...
Webinar Malang Autism:...
dr. Julia Lea Lestari pada webinar Malang Autism Center Insightful Webinar Bersama Expert., Minggu (21/5/2023)
A A A
MALANG - Banyaknya makanan yang terkontaminasi bahan kimia membuat anak dengan gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD) semakin meningkat. Gangguan semacam ini bahkan kian meningkat di negara-negara maju.

"Dewasa ini jumlah anak yang lahir dengan gangguan Autism Spectrum Disorder (ASD) semakin banyak. Terlebih di negara-negara maju. Salah satu sebabnya, semakin banyaknya makanan-makanan kotor yang terkontaminasi bahan kimia,” ucap dr. Julia Lea Lestari, pada diskusi webinar Malang Autism Center pada Minggu (21/5/2023) bertemakan "Insightful Webinar Bersama Expert.”

Menurutnya, salah satu penyebab gangguan metabolisme yang menyebabkan gangguan ASD berasal dari konsumsi makanan yang terkontaminasi kotoran. Selain itu, lingkungan dan gaya hidup. Serta genetik manusia.

Baca juga: Pesan Ketua DPP Partai Perindo ke DPRt di Kabupaten Malang setelah Dilantik

“Bersihkan lingkungan, hindari paparan logam berat dan lakukan diet CFGFSFFF (casein free, gluten free, sugar free). Serta lakukan rotasi makanan minimal empat hari, kenapa empat hari, karena untuk mendeteksi alergi makanan bisa dilakukan selama 72 jam,” bebernya.

Dirinya menganjurkan orang tua agar memilih bahan makanan yang baik. Hindari buah dengan warna menarik dan tidak ada ulat, lantaran dipastikan mengandung pestisida dan bahan pengawet. "Justru bahan-bahan tersebut sangat rentan dan menjadi toxic bagi anak-anak ASD,” tandasnya.

Melalui biomedis kedokteran atau kedokteran fungsional dikatakan dr. Julia menjadikan bagian dari sistem metabolisme tubuh manusia. Dimana penanganan yang dilakukan bersifat individual yang difokuskan pada penyebab dari suatu penyakit.

“Tahapan yang dilakukan dengan mengenali kumpulan gejala. Orang tua atau keluarga yang di rumah, pasti mengenali apa saja gejala yang dialami. Ceritakan secara terbuka kepada dokter apa saja gejala yang dialami anak Autism Spectrum Disorder,” paparnya.

Nantinya dokter akan mengenali jaringan metabolisme tubuh anak yang tidak seimbang, sebab memperbaiki metabolisme tubuh merupakan tugas dokter. Dokter di sini akan membantu dengan memberikan supplement, obat antibiotik dan lainnya yang dibutuhkan tubuh.

“Jangan memberikan obat sendiri, karena bisa jadi tidak sesuai dengan dosis yang dibutuhkan tubuh,” pungkasnya.
(msd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2013 seconds (0.1#10.140)