CFD Kembali Digelar Dimasa Pandemi, DPRD Kobar Minta Pemkab Evaluasi
loading...
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Lama tak digelar, Care Free Day (CFD) di Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng kembali dilaksanakan dimasa pandemi COVID-19. Terkait hal ini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menyarankan Pemkab Kobar untuk melakukan sejumlah evaluasi.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman. Ia menanggapi dengan kembali digelarnya CFD di area Sport Center dimasa pandemi pada Minggu, 13 September 2020 lalu.
Menurut Bambang, kebijakan dibukannya kembali CFD oleh Bupati Kobar memang banyak pertimbangan, pertama demi menumbuhkan kembali ekonomi UMKM, di sisi lain wabah COVID-19 kasusnya masih tinggi.
"CFD perdana ini harus ada evaluasi, terutama penerapan protokol kesehatan di lapangan, seperti menjaga jarak dan juga pemakaian masker," ungkapnya, Selasa (15/9/2020).
Bambang mengingatkan, jangan sampai dibukannya CFD ini justru muncul claster baru dari CFD, karena kesehatan masyarakat harus lebih diutamakan. Oleh karena itu, jika CFD perdana ini dinilai susah menerapkan protokol kesehatan, maka harus ada solusi lain dalam menghidupkan UMKM di Kobar. (Baca: DPRD Kobar Imbau Pengunjung Pariwisata Terapkan Protokol Kesehatan).
"Kalau penerapan protokol kesehatan di CFD susah dilakukan, maka di stop dulu dan kita harus memikirkan cara lain bagaimana agar UMKM ini tetap berjalan," pungkasnya.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua II DPRD Kobar Bambang Suherman. Ia menanggapi dengan kembali digelarnya CFD di area Sport Center dimasa pandemi pada Minggu, 13 September 2020 lalu.
Menurut Bambang, kebijakan dibukannya kembali CFD oleh Bupati Kobar memang banyak pertimbangan, pertama demi menumbuhkan kembali ekonomi UMKM, di sisi lain wabah COVID-19 kasusnya masih tinggi.
"CFD perdana ini harus ada evaluasi, terutama penerapan protokol kesehatan di lapangan, seperti menjaga jarak dan juga pemakaian masker," ungkapnya, Selasa (15/9/2020).
Bambang mengingatkan, jangan sampai dibukannya CFD ini justru muncul claster baru dari CFD, karena kesehatan masyarakat harus lebih diutamakan. Oleh karena itu, jika CFD perdana ini dinilai susah menerapkan protokol kesehatan, maka harus ada solusi lain dalam menghidupkan UMKM di Kobar. (Baca: DPRD Kobar Imbau Pengunjung Pariwisata Terapkan Protokol Kesehatan).
"Kalau penerapan protokol kesehatan di CFD susah dilakukan, maka di stop dulu dan kita harus memikirkan cara lain bagaimana agar UMKM ini tetap berjalan," pungkasnya.
(nag)