Sejarah Kerajaan Majapahit, Daftar Raja, Kejayaan, Peninggalan, dan Warisan yang Memengaruhi Nusantara

Rabu, 15 Januari 2025 - 09:06 WIB
loading...
A A A
Sejak saat itu, pengaruh Islam di Jawa semakin kuat, bersamaan dengan mulai meredanya pengaruh Majapahit yang semakin terdesak oleh kebangkitan Kesultanan Malaka di bagian barat Nusantara.

Pada abad ke-15, Majapahit mengalami perpecahan lebih lanjut. Ketika pemerintahan Wikramawardhana berakhir pada tahun 1429, takhta dilanjutkan oleh putrinya, Ratu Suhita, yang memerintah hingga 1447. Setelah kematiannya, penerusnya Kertawijaya memerintah hingga tahun 1451, namun setelah kematiannya terjadi krisis suksesi yang semakin memperburuk keadaan.

Puncak ketegangan terjadi pada tahun 1468, ketika Bhre Kertabhumi, putra bungsu Rajasawardhana, memberontak terhadap Singhawikramawardhana, yang sebelumnya berhasil mengalahkan Kertabhumi pada tahun 1474.

Pada tahun 1474, Ranawijaya (sebelumnya dikenal sebagai Singhawikramawardhana) berhasil mengalahkan Kertabhumi dalam sebuah perebutan kekuasaan yang dipicu oleh ketidakpuasan di kalangan masyarakat Hindu dan Buddha atas kebijakan Kertabhumi.

Ranawijaya kemudian menguasai Majapahit dan mempersatukan kembali kerajaan tersebut, meskipun kerajaannya semakin melemah di hadapan kekuatan baru yang muncul di pesisir Jawa.

Pada saat yang sama, Kerajaan Demak yang mulai berkembang menjadi kekuatan dominan di pesisir, turut memperburuk keadaan Majapahit, yang akhirnya terpecah dan tidak dapat lagi mempertahankan wilayahnya.

Pada tahun 1478, terjadi serangan besar-besaran oleh Kerajaan Demak yang mengakhiri dominasi Majapahit di pesisir Jawa. Meskipun Patih Udara, pengganti Girindrawardhana, sempat mencoba untuk mengakui kekuasaan Demak, tetapi serangan tersebut tidak bisa dihindari, dan pada tahun 1527, Demak berhasil menghancurkan ibu kota Majapahit. Ini menjadi titik akhir dari kekuasaan Majapahit di Jawa.

Catatan dari berbagai sumber sejarah, seperti Tiongkok, Portugis (Tomé Pires), dan Italia (Antonio Pigafetta), menunjukkan bahwa pada periode 1518 hingga 1521, perpindahan kekuasaan Majapahit ke tangan Kesultanan Demak sudah mulai terjadi.

Setelah jatuhnya Majapahit, sisa-sisa kerajaan Hindu di Jawa semakin terdesak dan terbatas hanya pada daerah seperti Pasuruan, Panarukan, dan Blambangan yang terletak di ujung timur pulau Jawa.

Bahkan, sebagian besar penguasa dan rakyat Majapahit yang selamat melarikan diri ke Bali, sementara Demak memastikan posisinya sebagai kerajaan Islam pertama yang dominan di Jawa.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.8908 seconds (0.1#10.24)