Sejarah Kerajaan Majapahit, Daftar Raja, Kejayaan, Peninggalan, dan Warisan yang Memengaruhi Nusantara
loading...
A
A
A
Situs yang berfungsi sebagai saksi bisu dari kebesaran Majapahit.
10. Situs Watesumpak
Lokasi yang menawarkan gambaran tentang kehidupan sosial dan budaya Majapahit.
11. Situs Watu Kucur
Salah satu situs yang menunjukkan kaitan antara budaya Majapahit dengan lingkungan alam sekitar.
12. Situs Yoni Gambar
Sebuah situs yang memiliki nilai spiritual dan budaya yang mendalam.
13. Situs Yoni Lebak Jabung
Situs yang memiliki hubungan erat dengan ajaran agama dan budaya pada masa Majapahit.
14. Situs Panji Gambyok
Sebuah situs yang mengabadikan kisah-kisah legenda dalam sastra Panji.
15. Situs Goa Suci Palang
Situs yang memiliki nilai religius dan berfungsi sebagai tempat untuk meditasi spiritual.
Pada tahun 1296, Prasasti Sukamerta dikeluarkan sebagai bentuk pengesahan atas suatu peristiwa penting dalam sejarah Majapahit. Prasasti ini mencatatkan adanya kegiatan diplomasi dan hubungan perdagangan yang berkembang pesat antara Majapahit dan kerajaan lainnya.
Pada tahun 1301 M, Prasasti Adan-adan ditemukan dan menunjukkan pentingnya komunikasi antar kerajaan pada masa itu. Prasasti ini menceritakan tentang perjanjian yang dilakukan oleh Majapahit dengan kerajaan luar.
Prasasti Genjen, yang dikeluarkan pada 1347 M, mengindikasikan bahwa pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit telah berkembang menjadi kerajaan yang sangat maju, baik dalam hal diplomasi maupun pengaruh kebudayaannya.
Prasasti-prasasti ini, yang masing-masing berasal dari tahun 1349 dan 1350, memberikan petunjuk lebih lanjut tentang pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk. Prasasti Ampeldento, misalnya, memberikan gambaran mengenai kekuatan militer Majapahit, sedangkan Prasasti Kusmala menunjukkan keberhasilan Majapahit dalam memperluas wilayah kekuasaannya.
Dua prasasti ini yang masing-masing ditemukan pada tahun 1350 dan 1351, mencatatkan tentang pentingnya kebijakan ekonomi dan pertanian dalam memperkuat ekonomi Majapahit. Singhasari, sebagai bagian dari pengaruh besar Majapahit, tercatat dalam prasasti ini sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam.
Pada tahun 1367 dan 1376, Prasasti Kancana dan Prasasti Gosari tercatat sebagai prasasti yang memuat informasi penting mengenai pelaksanaan hukum dan kebijakan pemerintah Majapahit terhadap wilayah-wilayah kekuasaannya.
Kedua prasasti ini menunjukkan pentingnya Majapahit dalam pengelolaan sumber daya alam dan pertanian pada masa pemerintahan Raja Visnuwardhana. Pengelolaan yang baik terhadap pertanian dan perdagangan menjadi kunci kemajuan Majapahit pada periode ini.
Prasasti-prasasti ini memberikan gambaran lebih detail mengenai kondisi Majapahit pada masa pemerintahan selanjutnya, termasuk dalam hal pertanian, perdagangan, dan hubungan luar negeri.
Beberapa prasasti dari akhir abad ke-15, seperti Prasasti Sekar, Pamintihan, Satyapura, dan Marinci, mencatatkan pentingnya warisan budaya yang diteruskan dari generasi ke generasi. Meskipun Majapahit mulai menurun, nilai-nilai kebudayaan kerajaan ini tetap berpengaruh.
Prasasti Waharu, Sumbut, dan Wangwang Bangen adalah prasasti yang memberikan informasi tentang usaha-usaha yang dilakukan Majapahit dalam mempertahankan wilayahnya yang semakin terpecah.
Keberhasilan Kerajaan Majapahit dalam membangun kekuasaan yang luas di Asia Tenggara memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sejarah Indonesia. Kejayaan Majapahit mencerminkan sebuah era dimana Nusantara dipersatukan di bawah satu pemerintahan yang kuat dan teratur.
Selain itu, Majapahit juga mengembangkan sistem pemerintahan yang canggih, memajukan perdagangan, serta mengembangkan kebudayaan yang melahirkan karya-karya besar.
Meskipun Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran pada abad ke-15 dan akhirnya runtuh pada awal abad ke-16, warisan dan pengaruhnya tetap terasa hingga saat ini. Banyak kebudayaan dan tradisi yang berkembang di Nusantara merupakan hasil dari kejayaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat yang pernah ada di Indonesia. Didirikan pada tahun 1293, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.
10. Situs Watesumpak
Lokasi yang menawarkan gambaran tentang kehidupan sosial dan budaya Majapahit.
11. Situs Watu Kucur
Salah satu situs yang menunjukkan kaitan antara budaya Majapahit dengan lingkungan alam sekitar.
12. Situs Yoni Gambar
Sebuah situs yang memiliki nilai spiritual dan budaya yang mendalam.
13. Situs Yoni Lebak Jabung
Situs yang memiliki hubungan erat dengan ajaran agama dan budaya pada masa Majapahit.
14. Situs Panji Gambyok
Sebuah situs yang mengabadikan kisah-kisah legenda dalam sastra Panji.
15. Situs Goa Suci Palang
Situs yang memiliki nilai religius dan berfungsi sebagai tempat untuk meditasi spiritual.
Prasasti Peninggalan Majapahit
1. Prasasti Kudadu (1294 M)
Prasasti Kudadu adalah salah satu prasasti awal yang ditemukan, mencatatkan tahun 1294 M. Prasasti ini mencatatkan keberadaan Raja Raden Wijaya yang merupakan pendiri Kerajaan Majapahit. Menariknya, prasasti ini juga mengindikasikan hubungan baik antara Majapahit dan kerajaan-kerajaan tetangga.2. Prasasti Sukamerta (1296 M)
Pada tahun 1296, Prasasti Sukamerta dikeluarkan sebagai bentuk pengesahan atas suatu peristiwa penting dalam sejarah Majapahit. Prasasti ini mencatatkan adanya kegiatan diplomasi dan hubungan perdagangan yang berkembang pesat antara Majapahit dan kerajaan lainnya.
3. Prasasti Adan-adan (1301 M)
Pada tahun 1301 M, Prasasti Adan-adan ditemukan dan menunjukkan pentingnya komunikasi antar kerajaan pada masa itu. Prasasti ini menceritakan tentang perjanjian yang dilakukan oleh Majapahit dengan kerajaan luar.
4. Prasasti Balawi dan Warugahan (1305 M)
Prasasti Balawi dan Warugahan, keduanya berasal dari tahun 1305, memberikan informasi tentang pembaruan administratif yang dilakukan oleh Majapahit. Ini menunjukkan bahwa kerajaan ini sudah mulai mengorganisir wilayah kekuasaannya dengan lebih sistematis dan terstruktur.5. Prasasti Prapancasarapura (1320 M)
Pada tahun 1320, Prasasti Prapancasarapura dikeluarkan sebagai simbolisasi keberhasilan pemerintahan Raja Jayanegara dalam memperkuat Majapahit di bidang politik dan sosial. Prasasti ini juga menggambarkan peran Majapahit dalam menyatukan wilayah Nusantara.6. Prasasti Tuhanaru (1323 M) dan Geneng II (1329 M)
Prasasti Tuhanaru yang ditemukan pada tahun 1323 dan Prasasti Geneng II pada 1329 M memberikan catatan penting mengenai pengaruh Majapahit dalam bidang keagamaan dan spiritualitas pada masa itu. Kedua prasasti ini mencerminkan hubungan antara pemerintahan Majapahit dengan ajaran Hindu-Buddha yang berkembang di kerajaan ini.7. Prasasti Genjen (1347 M)
Prasasti Genjen, yang dikeluarkan pada 1347 M, mengindikasikan bahwa pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit telah berkembang menjadi kerajaan yang sangat maju, baik dalam hal diplomasi maupun pengaruh kebudayaannya.
8. Prasasti Ampeldento (1349 M) dan Kusmala (1350 M)
Prasasti-prasasti ini, yang masing-masing berasal dari tahun 1349 dan 1350, memberikan petunjuk lebih lanjut tentang pemerintahan Majapahit di bawah Raja Hayam Wuruk. Prasasti Ampeldento, misalnya, memberikan gambaran mengenai kekuatan militer Majapahit, sedangkan Prasasti Kusmala menunjukkan keberhasilan Majapahit dalam memperluas wilayah kekuasaannya.
9. Prasasti Parung (1350 M) dan Singhasari (1351 M)
Dua prasasti ini yang masing-masing ditemukan pada tahun 1350 dan 1351, mencatatkan tentang pentingnya kebijakan ekonomi dan pertanian dalam memperkuat ekonomi Majapahit. Singhasari, sebagai bagian dari pengaruh besar Majapahit, tercatat dalam prasasti ini sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam.
10. Prasasti Canggu (1358 M) dan Biluluk (1366, 1393, 1395 M)
Prasasti Canggu dari tahun 1358 dan serangkaian prasasti Biluluk yang ditemukan pada 1366, 1393, dan 1395 M, memberikan detail mengenai berbagai peristiwa besar dalam pemerintahan Majapahit. Prasasti ini memberikan gambaran tentang perkembangan budaya dan agama di Majapahit, serta pengaruh kerajaan ini terhadap masyarakat lokal.11. Prasasti Kancana (1367 M) dan Gosari (1376 M)
Pada tahun 1367 dan 1376, Prasasti Kancana dan Prasasti Gosari tercatat sebagai prasasti yang memuat informasi penting mengenai pelaksanaan hukum dan kebijakan pemerintah Majapahit terhadap wilayah-wilayah kekuasaannya.
12. Prasasti Walandit (1381 M) dan Karang Bogem (1387 M)
Kedua prasasti ini menunjukkan pentingnya Majapahit dalam pengelolaan sumber daya alam dan pertanian pada masa pemerintahan Raja Visnuwardhana. Pengelolaan yang baik terhadap pertanian dan perdagangan menjadi kunci kemajuan Majapahit pada periode ini.
13. Prasasti Katiden (1392 M) dan Muhara Sunge Duren (1395 M)
Prasasti Katiden, yang ditemukan pada 1392, dan Prasasti Muhara Sunge Duren dari 1395, memberikan bukti lebih lanjut tentang kebijakan diplomasi Majapahit terhadap kerajaan luar, serta pengaruh agama Hindu-Buddha di dalam kerajaan.14. Prasasti Damalung (1449 M) dan Condrogeni I (1454 M)
Pada abad ke-15, Majapahit mengalami perubahan besar yang tercatat dalam Prasasti Damalung (1449) dan Prasasti Condrogeni I (1454). Kedua prasasti ini menunjukkan bahwa Majapahit mulai mengalami masa kemunduran, meskipun tetap memiliki pengaruh yang besar dalam bidang budaya dan ekonomi.15. Prasasti Renek (1457 M) hingga Jiwu I (1486 M)
Serangkaian prasasti dari 1457 hingga 1486 M, seperti Prasasti Renek dan Jiwu I, mencatatkan pergeseran dalam struktur pemerintahan Majapahit, serta menunjukkan bagaimana kerajaan ini berusaha untuk mempertahankan kestabilan politiknya di tengah tantangan besar.16. Prasasti Manah i Manuk, Rajasanagara, dan Batur
Prasasti-prasasti ini memberikan gambaran lebih detail mengenai kondisi Majapahit pada masa pemerintahan selanjutnya, termasuk dalam hal pertanian, perdagangan, dan hubungan luar negeri.
17. Prasasti Sekar, Pamintihan, Satyapura, Marinci
Beberapa prasasti dari akhir abad ke-15, seperti Prasasti Sekar, Pamintihan, Satyapura, dan Marinci, mencatatkan pentingnya warisan budaya yang diteruskan dari generasi ke generasi. Meskipun Majapahit mulai menurun, nilai-nilai kebudayaan kerajaan ini tetap berpengaruh.
18. Prasasti Waharu, Sumbut, Wangwang Bangen
Prasasti Waharu, Sumbut, dan Wangwang Bangen adalah prasasti yang memberikan informasi tentang usaha-usaha yang dilakukan Majapahit dalam mempertahankan wilayahnya yang semakin terpecah.
Pengaruh Majapahit dalam Sejarah Indonesia
Keberhasilan Kerajaan Majapahit dalam membangun kekuasaan yang luas di Asia Tenggara memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap sejarah Indonesia. Kejayaan Majapahit mencerminkan sebuah era dimana Nusantara dipersatukan di bawah satu pemerintahan yang kuat dan teratur.
Selain itu, Majapahit juga mengembangkan sistem pemerintahan yang canggih, memajukan perdagangan, serta mengembangkan kebudayaan yang melahirkan karya-karya besar.
Meskipun Kerajaan Majapahit mengalami kemunduran pada abad ke-15 dan akhirnya runtuh pada awal abad ke-16, warisan dan pengaruhnya tetap terasa hingga saat ini. Banyak kebudayaan dan tradisi yang berkembang di Nusantara merupakan hasil dari kejayaan Majapahit.
Kerajaan Majapahit merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat yang pernah ada di Indonesia. Didirikan pada tahun 1293, kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada.