Kisah Pilu 2 Istri Ronggolawe, Pilih Mati dengan Keris di Depan Jasad Suami yang Dicap sebagai Pemberontak Majapahit

Jum'at, 12 Mei 2023 - 08:03 WIB
loading...
A A A
Sementara usai menyatakan tekad berbela pati menyusul suaminya, Ronggolawe, Nyi Tirtawati dan Nyi Mertaraga, langsung meminta restu ayahnya, Ki Ageng Palandhongan. Kaki Ki Ageng Palandhongan dan istri, dicium sekaligus memohon pamit.

Melihat suasana duka yang berlarut-larut itu, Arya Adikara atau Banyak Wide, mencoba mencairkan suasana. "Marilah kita sabar dan tawakal, menerima apa adanya. Rupanya semua ini sudah takdir belaka. Tentu baginda raja tak akan melupakan jasa-jasa dan darmabakti si Lawe," kata Banyak Wide seperti dikisahkan Serat Ranggalawe.

Keesokan harinya. Diiringi upacara, rombongan dari Kadipaten Tuban berangkat menuju Kerajaan Majapahit. Ki Ageng Palandhongan dan Arya Adikara mengiringi kedua istri Ronggolawe yang ingin bertemu jenazah suaminya yang berada di Istana Majapahit.



Kuda Anyampiani, putra Ronggolawe yang masih berusia anak-anak, turut serta. Setiba di Majapahit, rombongan disambut langsung Raden Wijaya. Di depan Banyak Wide, dengan wajah muram, Raja Wijaya menyatakan rasa duka yang mendalam.

Meski akhirnya harus berperang, baginya Ronggolawe sudah seperti saudara. "Agaknya sudah menjadi nasibku pula, memiliki saudara terkasih harus putus dan kehilangan sampai di sini," kata Raden Wijaya kepada Banyak Wide.

"Semua telah menjalani takdirnya masing-masing. Rasanya dinda Ronggolawe tidaklah mati. Dia hanya pergi tanpa pamit padaku lebih dulu," kata Raden Wijaya seperti dikisahkan dalam Serat Ranggalawe.
(eyt)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2150 seconds (0.1#10.140)