Sejarah Kerajaan Majapahit, Daftar Raja, Kejayaan, Peninggalan, dan Warisan yang Memengaruhi Nusantara

Rabu, 15 Januari 2025 - 09:06 WIB

Kekuatan Militer Majapahit



Pada masa kejayaan Kerajaan Majapahit, terjadi perkembangan signifikan dalam berbagai aspek militer, termasuk dalam teknik pembuatan senjata. Salah satu yang paling menonjol adalah pengembangan keris, senjata tradisional yang kini menjadi simbol status.

Pada awalnya, keris yang diproduksi sebelum era Majapahit cenderung berat, namun seiring berjalannya waktu, kualitas keris dinilai dari ringan tetapi tetap kuat.

Proses pembuatan keris pun semakin halus dan bahan yang digunakan semakin selektif. Tidak hanya sebagai senjata, keris juga digunakan sebagai tanda kebesaran aristokrat, dan penggunaan keris ini meluas hingga ke berbagai penjuru Nusantara, khususnya di bagian barat. Hal ini menunjukkan perkembangan kebudayaan material yang turut mendukung kekuatan simbolis militer Majapahit (Suma Oriental, 1314).

Tentara Majapahit dibagi menjadi dua kategori utama, yakni prajurit tetap (tentara dan bhayangkara) serta pasukan wajib militer yang sebagian besar terdiri dari petani. Pasukan utama ini sangat terlatih dan dilengkapi dengan berbagai jenis senjata, di antaranya adalah tombak, yang merupakan senjata utama tentara Majapahit pada masa itu.

Selain itu, kavaleri Majapahit pada awalnya terbatas jumlahnya, tetapi seiring waktu, kavaleri menjadi lebih penting dan digunakan untuk patroli dan pengintaian. Penggunaan kuda semakin meluas setelah serangan Mongol pada tahun 1293, yang memperkenalkan penggunaan kuda dalam taktik perang di Jawa (Gajah Mada, 1357).

Majapahit juga dikenal memiliki pasukan yang sangat besar dan terorganisir. Dengan sekitar 30.000 tentara profesional yang digaji dengan emas, Majapahit mencatatkan sejarah sebagai salah satu kerajaan di Asia Tenggara yang memiliki standing army—tentara tetap yang siap sedia.

Total pasukan Majapahit, termasuk yang direkrut dari negara bawahan dan pemimpin daerah, diperkirakan bisa mencapai sekitar 200.000 orang. Keberagaman etnis dalam pasukan ini menunjukkan betapa Majapahit adalah kerajaan yang multikultural, mirip dengan Kesultanan Yogyakarta yang memiliki pasukan dari Bugis dan Makassar (Sejarah Melayu, 1470).

Pada era Majapahit, terjadi juga perkenalan dengan teknologi senjata mesiu, yang pertama kali masuk ke Jawa melalui invasi Mongol pada tahun 1293.

Cetbang, jenis meriam tangan yang ditemukan di sungai Brantas, Jombang, adalah salah satu bukti perkembangan teknologi senjata di Majapahit. Cetbang ini sering dipasang di pedati meriam atau sebagai meriam tangan, yang digunakan dalam pertempuran laut untuk menyerang musuh dari jarak jauh.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content