Sejarah Kerajaan Majapahit, Daftar Raja, Kejayaan, Peninggalan, dan Warisan yang Memengaruhi Nusantara
Rabu, 15 Januari 2025 - 09:06 WIB
Keberhasilan ini tidak lepas dari keberanian Gajah Mada yang melaksanakan Sumpah Palapa, sebuah janji untuk menyatukan seluruh Nusantara di bawah bendera Majapahit. Wilayah yang luas ini mencakup kerajaan-kerajaan yang sebelumnya berdiri sendiri, seperti kerajaan-kerajaan di Sumatra, Kalimantan, dan Filipina.
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami era kejayaan yang luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan Gajah Mada dalam mengatur strategi politik dan militer untuk menaklukkan wilayah-wilayah baru.
Meskipun Hayam Wuruk beragama Hindu, Gajah Mada sendiri memeluk agama Buddha. Namun, keduanya bekerja bersama dengan harmonis dalam memperkuat kekuasaan Majapahit.
Salah satu momen penting yang menandai puncak kejayaan Majapahit adalah penaklukan Singapura (Tumasik) pada masa pemerintahan Sri Wikrama Wira, sekitar tahun 1357–1362. Walaupun sempat lepas dari kendali Majapahit akibat konflik internal, Singapura akhirnya kembali dikuasai pada sekitar tahun 1390. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Majapahit dalam dunia internasional.
Kerajaan Majapahit bermula dari desa kecil yang dibangun di daerah Tarik, yang sebelumnya merupakan hutan belantara. Desa ini, yang kemudian dinamakan Majapahit, didirikan oleh Raden Wijaya setelah serbuan pasukan Mongol ke Jawa.
Dengan bantuan pasukan Mongol, Raden Wijaya berhasil menggulingkan Jayakatwang, yang sebelumnya menguasai wilayah tersebut. Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit pada tahun 1293, yang kemudian menjadi salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara.
Setelah kematian ibundanya, Rajapatni, pada tahun 1350, Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi menggantikan posisi ibunya sebagai ratu Majapahit.
Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, yang kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa yang mewujudkan ambisi untuk memperluas wilayah Majapahit. Setelah kematian Tribhuwana pada tahun 1350, putranya, Hayam Wuruk, mengambil alih tahta dan memimpin Majapahit menuju puncak kejayaannya.
Kejayaan Majapahit yang berlangsung selama lebih dari satu abad meninggalkan warisan yang sangat besar, baik dalam budaya, agama, maupun politik di Nusantara. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit menjadi simbol kemakmuran dan kejayaan, yang tidak hanya mempengaruhi wilayah Nusantara, tetapi juga negara-negara tetangga.
Hingga kini, sejarah Majapahit tetap menjadi bagian penting dalam pembentukan identitas Indonesia sebagai bangsa yang besar di Asia Tenggara.
Pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, Majapahit mengalami era kejayaan yang luar biasa. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan Gajah Mada dalam mengatur strategi politik dan militer untuk menaklukkan wilayah-wilayah baru.
Meskipun Hayam Wuruk beragama Hindu, Gajah Mada sendiri memeluk agama Buddha. Namun, keduanya bekerja bersama dengan harmonis dalam memperkuat kekuasaan Majapahit.
Salah satu momen penting yang menandai puncak kejayaan Majapahit adalah penaklukan Singapura (Tumasik) pada masa pemerintahan Sri Wikrama Wira, sekitar tahun 1357–1362. Walaupun sempat lepas dari kendali Majapahit akibat konflik internal, Singapura akhirnya kembali dikuasai pada sekitar tahun 1390. Ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh Majapahit dalam dunia internasional.
Kerajaan Majapahit bermula dari desa kecil yang dibangun di daerah Tarik, yang sebelumnya merupakan hutan belantara. Desa ini, yang kemudian dinamakan Majapahit, didirikan oleh Raden Wijaya setelah serbuan pasukan Mongol ke Jawa.
Dengan bantuan pasukan Mongol, Raden Wijaya berhasil menggulingkan Jayakatwang, yang sebelumnya menguasai wilayah tersebut. Setelah itu, Raden Wijaya mendirikan kerajaan Majapahit pada tahun 1293, yang kemudian menjadi salah satu kerajaan terbesar di Asia Tenggara.
Setelah kematian ibundanya, Rajapatni, pada tahun 1350, Ratu Tribhuwana Wijayatunggadewi menggantikan posisi ibunya sebagai ratu Majapahit.
Pada tahun 1336, Tribhuwana menunjuk Gajah Mada sebagai Mahapatih, yang kemudian dikenal dengan Sumpah Palapa yang mewujudkan ambisi untuk memperluas wilayah Majapahit. Setelah kematian Tribhuwana pada tahun 1350, putranya, Hayam Wuruk, mengambil alih tahta dan memimpin Majapahit menuju puncak kejayaannya.
Kejayaan Majapahit yang berlangsung selama lebih dari satu abad meninggalkan warisan yang sangat besar, baik dalam budaya, agama, maupun politik di Nusantara. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit menjadi simbol kemakmuran dan kejayaan, yang tidak hanya mempengaruhi wilayah Nusantara, tetapi juga negara-negara tetangga.
Hingga kini, sejarah Majapahit tetap menjadi bagian penting dalam pembentukan identitas Indonesia sebagai bangsa yang besar di Asia Tenggara.
Lihat Juga :
tulis komentar anda