Sejarah Kerajaan Majapahit, Daftar Raja, Kejayaan, Peninggalan, dan Warisan yang Memengaruhi Nusantara
Rabu, 15 Januari 2025 - 09:06 WIB
Kerajaan Majapahit, yang dikenal sebagai salah satu kerajaan besar dalam sejarah Nusantara, mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Namun, sebelum mencapai kejayaan tersebut, Majapahit memiliki sejarah yang menarik dan penuh peristiwa penting, yang dimulai dengan pendiriannya oleh Raden Wijaya pada tahun 1293.
Setelah ibundanya, Rajapatni (Gayatri), wafat pada tahun 1350, tahta Majapahit diserahkan kepada putranya, Hayam Wuruk. Pada saat itu, Hayam Wuruk yang baru berusia 16 tahun, mulai memimpin kerajaan dengan gelar Sri Rajasanegara.
Masa pemerintahannya menandai periode keemasan bagi Majapahit. Di samping Hayam Wuruk, peran Mahapatih Gajah Mada sangat penting dalam memperkuat dominasi Majapahit di seluruh nusantara. Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya, berjanji untuk tidak menikmati kemewahan hingga seluruh Nusantara bersatu di bawah kekuasaan Majapahit.
Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk meliputi hampir seluruh wilayah nusantara, termasuk pulau-pulau di luar Jawa. Termasuk di dalamnya adalah Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Papua, Maluku, hingga Tumasik (sekarang Singapura) dan sebagian Filipina.
Wilayah tersebut tidak hanya diperoleh melalui peperangan, tetapi juga melalui hubungan diplomatik yang terjalin antara Majapahit dan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara. Bahkan, dalam Negarakertagama, sebuah karya sastra penting dari Majapahit, disebutkan bahwa kerajaan-kerajaan di nusantara tunduk di bawah pengaruh Majapahit.
Pada abad ke-14, pengembara terkenal Ibnu Battuta mengunjungi Nusantara dan mencatat pengamatannya tentang Majapahit. Dalam catatannya yang ditulis dalam karya Henry Yule (1916), Ibnu Battuta menyebutkan bahwa perempuan Jawa pada masa itu tidak hanya terampil menunggang kuda, tetapi juga mampu memanah dan berperang seperti laki-laki.
Ia juga mencatat sebuah cerita tentang Tawalisi, sebuah negara yang menentang Dinasti Yuan di China, dan perang dengan menggunakan kapal jung yang sangat besar. Hal ini menggambarkan betapa Majapahit telah dikenal luas di luar negeri.
Majapahit mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya dan menjadikan Majapahit sebagai pusat kekuasaan di wilayah Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, pada masa ini Majapahit juga dikenal dengan kemakmurannya yang melimpah. Rakyat Majapahit merasakan kesejahteraan yang tinggi, baik dalam bidang ekonomi, budaya, maupun agama.
Sebagaimana tercatat dalam Negarakertagama, Majapahit tidak hanya menguasai seluruh Jawa Timur dan pulau Madura, tetapi juga memperluas wilayahnya ke luar Jawa, mencakup Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan wilayah pesisir timur dari Semenanjung Melayu.
Setelah ibundanya, Rajapatni (Gayatri), wafat pada tahun 1350, tahta Majapahit diserahkan kepada putranya, Hayam Wuruk. Pada saat itu, Hayam Wuruk yang baru berusia 16 tahun, mulai memimpin kerajaan dengan gelar Sri Rajasanegara.
Masa pemerintahannya menandai periode keemasan bagi Majapahit. Di samping Hayam Wuruk, peran Mahapatih Gajah Mada sangat penting dalam memperkuat dominasi Majapahit di seluruh nusantara. Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa-nya, berjanji untuk tidak menikmati kemewahan hingga seluruh Nusantara bersatu di bawah kekuasaan Majapahit.
Majapahit pada masa pemerintahan Hayam Wuruk meliputi hampir seluruh wilayah nusantara, termasuk pulau-pulau di luar Jawa. Termasuk di dalamnya adalah Sumatra, Sulawesi, Kalimantan, Kepulauan Nusa Tenggara, Papua, Maluku, hingga Tumasik (sekarang Singapura) dan sebagian Filipina.
Wilayah tersebut tidak hanya diperoleh melalui peperangan, tetapi juga melalui hubungan diplomatik yang terjalin antara Majapahit dan kerajaan-kerajaan lain di Asia Tenggara. Bahkan, dalam Negarakertagama, sebuah karya sastra penting dari Majapahit, disebutkan bahwa kerajaan-kerajaan di nusantara tunduk di bawah pengaruh Majapahit.
Pada abad ke-14, pengembara terkenal Ibnu Battuta mengunjungi Nusantara dan mencatat pengamatannya tentang Majapahit. Dalam catatannya yang ditulis dalam karya Henry Yule (1916), Ibnu Battuta menyebutkan bahwa perempuan Jawa pada masa itu tidak hanya terampil menunggang kuda, tetapi juga mampu memanah dan berperang seperti laki-laki.
Ia juga mencatat sebuah cerita tentang Tawalisi, sebuah negara yang menentang Dinasti Yuan di China, dan perang dengan menggunakan kapal jung yang sangat besar. Hal ini menggambarkan betapa Majapahit telah dikenal luas di luar negeri.
Majapahit mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Dalam catatan sejarah, disebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk, Majapahit berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya dan menjadikan Majapahit sebagai pusat kekuasaan di wilayah Asia Tenggara.
Tidak hanya itu, pada masa ini Majapahit juga dikenal dengan kemakmurannya yang melimpah. Rakyat Majapahit merasakan kesejahteraan yang tinggi, baik dalam bidang ekonomi, budaya, maupun agama.
Sebagaimana tercatat dalam Negarakertagama, Majapahit tidak hanya menguasai seluruh Jawa Timur dan pulau Madura, tetapi juga memperluas wilayahnya ke luar Jawa, mencakup Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan bahkan wilayah pesisir timur dari Semenanjung Melayu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda