Merajut Kembali Jalur Keilmuan dengan Mesir dan Diplomasi Anti Radikalisme

Rabu, 11 Januari 2023 - 06:00 WIB
loading...
Merajut Kembali Jalur Keilmuan dengan Mesir dan Diplomasi Anti Radikalisme
Penampakan Benteng Panglima Shalahuddin Al Ayubi Kairo yang dibangun 1176-1183 M.Foto/ist
A A A
Berkesempatan ziarah ke maqam wali wali Allah, melihat pusara dan bertemu ulama ulama besar tingkat dunia termasyhur adalah kemewahan spiritual dan kenikmatan intektual. Apalagi bisa diterima dan sungkem dan berdoa bersama para ulama dunia yang masih hidup.

Itulah sepenggal catatan perjalanan Direktur Pasca Sarjana Unisma, Prof Mas'ud Said selama di Mesir.

Selama berada di negeri para nabi dan negeri dengan peradaban berusia ribuan tahun saya memanfaatkan waktu untuk ziarah wali wali qutub, ke maqam maqam 'alim - 'allama yang zuhud dan keilmuannya terhubung dekat dengan sanad Rasulullah SAW.

Sukses hari pertama berkunjung ke 4 ulama besar terpandang di Mesir dan dunia, rombongan Prof Dr KH Asep Syaifudin Chalim, Dr KH Muhaibur Rahma (Rektor Institute KH Abdul Chalim, IKHAC) dan lainnya mendapat tugas khusus menindak lanjuti kunjungan Gubernur Jawa Timur November 2022.

Baca juga: Hadiri Festival Tradisi Islam Nusantara di Banyuwangi, Jokowi Bagi-bagi Sepeda

Setelah sempat keliling Alexandria menemui Syeich Ala Naim dan Syeich Abdul Basith Al Khattani dilanjut hari kedua yang sangat padat memgunjungi Kota Alexandria berjarak 250 km dari Kairo.

Ini kota ilmu di Mesir, Kota Perpustakaan dan kota tua berusia ribuan tahun yaitu Alexandria yang dibangun 332 sebelum Nabi Isa lahir.

Merajut Kembali Jalur Keilmuan dengan Mesir dan Diplomasi Anti Radikalisme

Mas'ud Said di depan Kedutaan Besar RI di Kota Kairo, Mesir.Foto/ist

Alexandria adalah juga tonggak ekspansi Islam ke Mesir. Ada tokoh Alexander the great dan lambang ekspansi Islam ke Mesir saat itu.

Beruntung lagi rombongan bisa bertemu Syeich Muhanna minta doa, Syech Ibrahim Hud Hud mendengar fatwa, bertamu Syech Abdul Baiz Kattani yang "lungit dan zuhud dan dsebut wali Allah" yang bagi pejabat sangat sulit untuk bersedia ditemui.

Syeich Abdul Baiz tinggal di apartemen sangat sederhana untuk ukuran ulama besar tingkat dunia dan kamarnya penuh dengan buku dan perabot yang sangat sederhana. Jauh dari kemewahan duniawi.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2769 seconds (0.1#10.140)