30 Santri Jatim Penerima Bea Siswa Al-Azhar Berangkat ke Mesir

Selasa, 07 Maret 2023 - 10:21 WIB
loading...
30 Santri Jatim Penerima Bea Siswa Al-Azhar Berangkat ke Mesir
Sebanyak 30 santri penerima beasiswa Al Azhar diberangkatkan Gubernur Khofifah Indar Parawansa ke Mesir.
A A A
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa melepas keberangkatan 30 santri peserta Program Beasiswa Santri Pondok Pesantren (BSPP) 2022 ke Universitas Al Azhar Kairo, Mesir di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Senin (6/3/2023). Para santri penerima bea siswa dari Pemprov Jatim tersebut berasal dari sejumlah pondok pesantren (ponpes).

Khofifah berharap, para santri penerima beasiswa BSPP bisa menjaga nama baik di Al Azhar. Dimana santri atau mahasiswa Indonesia, terutama asal Jatim, pada umumnya dikenal memiliki akhlak yang bagus, santun, dan rajin mencari ilmu.

“Bahkan Syekh Prof Dr dr Yousri pernah bilang ke saya, majelisnya tidak akan di mulai sebelum mahasiswa dari Indonesia datang. Sebab mereka dikenal istiqomah," katanya.

Baca juga: Asal Usul Nama dan Sejarah Sumenep, Kabupaten Berjuluk 'The Soul of Madura'

Ketua Lembaga Pengembangan Pesantren dan Diniyah (LPPD) Jatim Prof Dr H Abdul Halim Soebahar menambahkan, 30 santri penerima beasiswa ke Al Azhar ini ujiannya sangat berat. Namun mereka berhasil lulus dengan sangat memuaskan. Ujian baca kitab kuning dan kemampuan berbahasa Arab juga hasilnya memuaskan.

“Jadwal awal, mereka (penerima bea siswa) akan diberangkatkan pada 8 Maret. Karena sisa kursi pesawatnya tinggal 11 seat sehingga diundur tanggal 10 Maret 2023 siang melalui Jakarta. Tanggal 11 Maret malam sudah tiba di Mesir," imbuhnya.

Dia mengungkapkan, penerima bea siswa, akan mendapatkan biaya tinggal sebesar Rp2,5 juta per bulan. Ada juga biaya untuk kitab dan juga kesehatan. "Sedangkan untuk tempat tinggal atau kontarakan, sudah dibayar," ujarnya.

Wakil Ketua DPRD Jatim, Anwar Sadad menyebut, program BSPP ini sangat bagus. Sebab, mereka yang menimba ilmu di Mesir, akan kembali ke tempat pondok pesantren dimana dia berada. "Sehingga, para mahasiswa yang telah belajar dari Mesir tersebut akan membawa prinsip-prinsip tentang Islam yang moderat dan kemudian disesuaikan dengan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia," terangnya.
(msd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3009 seconds (0.1#10.140)