Gayatri Rajapatni, Penguasa Majapahit yang Memilih Menjadi Biksu daripada Ratu

Senin, 03 Oktober 2022 - 05:51 WIB
loading...
A A A
Diperkirakan, mula-mula Raden Wijaya hanya menikahi Tribhuwaneswari dan Gayatri saja. Baru setelah Majapahit berdiri, Raden Wijaya menikahi Mahadewi, dan Jayendradewi.

Dalam Kidung Harsawijaya, Tribhuwana dan Gayatri masing-masing disebut dengan nama Puspawati dan Pusparasmi. Pada saat Singasari runtuh akibat serangan Jayakatwang tahun 1292, Raden Wijaya hanya sempat menyelamatkan Tribhuwana saja, sedangkan Gayatri ditawan musuh di Kadiri.

Setelah Raden Wijaya pura-pura menyerah pada Jayakatwang, baru ia bisa bertemu Gayatri kembali. Pararaton menyebutkan, Raden Wijaya bersekutu dengan bangsa Tatar (Mongol) untuk dapat mengalahkan Jayakatwang.



Ada kisah yang menyebutkan, Raja Tatar bersedia membantu Raden Wijaya, karena Arya Wiraraja menawarkan Tribhuwana dan Gayatri sebagai hadiah. Kisah tersebut, diduga hanyalah imajinasi pengarang Pararaton saja, karena tujuan utama pengiriman pasukan Mongol yang dipimpin Ike Mese ke Jawa adalah untuk menaklukkan Kertanagara.

Setelah Jayakatwang kalah, Raden Wijaya dan Arya Wiraraja berbalik menyerang pasukan Tatar. Dikisahkan dalam Pararaton, kedua putri siap untuk diserahkan dengan syarat tentara Tatar harus menyembunyikan senjata masing-masing, karena kedua putri tersebut ngeri melihat senjata dan darah. Ketika pasukan Tatar, tanpa senjata, datang menjemput kedua putri, pasukan Raden Wijaya segera membantai mereka.

Raden Wijaya menjadi raja pertama Majapahit sejak tahun 1293. Ia meninggal tahun 1309, dan digantikan putranya, Jayanagara. Pada tahun 1328 Jayanagara mati dibunuh Ra Tanca. Saat tewas, Jayanegara belum memiliki keturunan.

Menurut Nagarakretagama, sebagai sesepuh keluarga kerajaan yang masih hidup, Gayatri berhak atas tahta. Akan tetapi Gayatri saat itu sudah mengundurkan diri dari kehidupan duniawi dengan menjadi Bhiksuni. Ia lalu memerintahkan putrinya, Tribhuwan Tunggadewi naik tahta mewakilinya pada tahun 1329, untuk menggantikan Jayanagara yang tidak punya keturunan.

Pada tahun 1350, Tribhuwana Tunggadewi turun tahta bersamaan dengan meninggalnya Gayatri. Hal ini masih diragukan kebenarannya, karena menurut prasasti Singasari, Ratu Tribhuwana masih memerintah sampai tahun 1351.

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1586 seconds (0.1#10.140)