Gayatri Rajapatni, Penguasa Majapahit yang Memilih Menjadi Biksu daripada Ratu
loading...
A
A
A
Nagarakretagama ,memberitakan kalau tahta Jayanagara diwarisi Gayatri, karena ibu tirinya itu adalah putri Kertanagara. Mengingat Gayatri adalah putri bungsu, kemungkinan saat itu istri-istri Raden Wijaya yang lain sudah meninggal semua, dan garis keturunan yang masih tersisa adalah dari Gayatri.
Karena Gayatri telah menjadi Bhiksuni, maka pemerintahannya pun diwakili oleh puterinya, Tribhuwan Tunggadewi yang diangkat sebagai Rajaputri (Raja perempuan), sebutan untuk membedakan dengan istilah "Ratu" dalam bahasa Jawa yang berarti "penguasa".
Nagarakretagama dan Pararaton juga memberitakan pada tahun 1362 Hayam Wuruk, yang menjadi raja keempat Majapahit, mengadakan upacara Sraddha memperingati 12 tahun meninggalnya Gayatri Rajapatni. Meski tahun kelahiran dan usia Gayatri tidak diketahui secara pasti. Namun dia dipastikan meninggal dalam usia cukup tua.
Sumber: Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit karya Earl Drake
Karena Gayatri telah menjadi Bhiksuni, maka pemerintahannya pun diwakili oleh puterinya, Tribhuwan Tunggadewi yang diangkat sebagai Rajaputri (Raja perempuan), sebutan untuk membedakan dengan istilah "Ratu" dalam bahasa Jawa yang berarti "penguasa".
Nagarakretagama dan Pararaton juga memberitakan pada tahun 1362 Hayam Wuruk, yang menjadi raja keempat Majapahit, mengadakan upacara Sraddha memperingati 12 tahun meninggalnya Gayatri Rajapatni. Meski tahun kelahiran dan usia Gayatri tidak diketahui secara pasti. Namun dia dipastikan meninggal dalam usia cukup tua.
Sumber: Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit karya Earl Drake
(eyt)