Karantina Pertanian Makassar Komitmen Dukung Percepatan Ekspor di Sulsel

Rabu, 27 Juli 2022 - 20:27 WIB
loading...
Karantina Pertanian Makassar Komitmen Dukung Percepatan Ekspor di Sulsel
Karantina Pertanian Makassar berkomitmen untuk terus mendukung upaya percepatan ekspor di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Foto/Dok Karantina Pertanian Makassar
A A A
MAKASSAR - Karantina Pertanian Makassar berkomitmen untuk terus mendukung upaya percepatan ekspor di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Melalui klinik ekspor, Karantina Pertanian Makassar membuka ruang konsultasi bagi para eksportir dalam hal persyaratan ekspor ke negara tujuan.

Koordinator Bidang Karantina Tumbuhan, Nuni Ujiani Natsir, menerima langsung para eksportir pada Rabu (27/7/2022). Menurutnya, Karantina Pertanian Makassar akan terus memfasilitasi para eksportir sebagai bentuk dukungan terhadap Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks).



Selain melakukan konsultasi persyaratan ekspor, Karantina Pertanian Makassar juga membantu para eksportir untuk melakukan pendaftaran pada Genereal Administrasion of Custom China (GACC).

Seperti diketahui China merupakan salah satu negara tujuan ekspor yang banyak diminati. Namun untuk dapat melakukan ekspor ke negara tirai bambu tersebut, para calon eksportir harus melakukan registrasi dengan GACC selaku teknisi otoritas karantina di China.

Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Makassar , Lutfie Natsir, sangat mengapresiasi antusiasme para eksportir tersebut.



“Kami di Karantina selain membuka ruang bagi para eksportir yang akan melakukan konsultasi. Di sini kami telah menyediakan petugas-petugas terbaik kami yang akan melayani para pengguna jasa, bukan hanya soal ekspor tetapi juga seputar karantina pertanian. Dengan adanya klinik ekspor ini, kami berhara ekspor produk-produk pertanian di Sulsel dapat terus meningkat," paparnya.

Kedua eksportir yang melakukan konsultasi ke klinik ekspor Karantina Pertanian Makassar terkait prosedur ekspor bambu ke Jepang serta prosedur pengisian CIFER GACC terkait ekspor lada dan cabai Jawa atau yang lebih dikenal dengan long paper ke China. Setelah konsultasi ini diharapkan memudahkan para eksportir untuk membuka jalur perdagangan ke negara tujuan.
(tri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2517 seconds (0.1#10.140)