Pacu Ekspor, Karantina Pertanian Makassar Siapkan Ragam Inovasi
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Balai Besar Karantina Pertanian (BBKP) Makassar terus mendorong akselerasi Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) dengan beragam inovasi program. Semuanya itu telah disiapkan dan segera diluncurkan demi memudahkan masyarakat, terkhusus para eksportir.
Kepala Karantina Pertanian Makassar , Lutfie Natsir, menyampaikan inovasi program yang dimilikinya, antara lain yakni Klinik Ekspor dan Rumah Ekspor. Sejatinya ragam inovasi tersebut hendak diluncurkan bertepatan dengan Nusantara Ekspor 2022, namun belakangan dilakukan penjadwalan ulang.
"Kami siap luncurkan Klinik Ekspor bertepatan dengan Nusantara Ekspor tapi ada rescheduling. Namun, sudah soft opening, dimana kami siapkan tempat dan fasilitas di kantor, semuanya untuk memudahkan eksportir, di sana kami berikan layanan dan pendampingan serta konsultasi" kata Lutfie, dalam acara Coffee Morning di salah satu warkop di Kota Makassar, Kamis (31/3/2022).
Menurut Lutfie, melalui layanan Klinik Ekspor, pihaknya memberikan informasi perihal karantina pertanian dan komoditas ekspor . Termasuk pembimbingan dan pendampingan terhadap aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan ekspor komoditas tumbuhan dan hewan. Layanan itu terbuka 24 jam, dimana ada Call Center dan petugas yang siap membantu para eksportir.
"Klinik Ekspor ini kita siapkan penanggung jawabnya, baik untuk karantina tumbuhan maupun karantina hewan. Ini kita siapkan karena eksportir itu, apalagi yang masih baru butuh bimbingan dan pendampingan karena syarat negara tujuan kan biasa ada perubahan, termasuk kami bisa informasikan kebutuhan ekspor negara luar," tuturnya.
Lebih jauh, Lutfie memaparkan ekspor komoditas pertanian asal Sulsel sendiri dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Meski tidak merinci nominalnya, tapi rata-rata ekspor dari pelabuhan laut berkisar Rp14-20 miliar per hari. Begitu pula dengan ekspor melalui bandara. "Malah pernah sempat tembus Rp40 miliar per hari," tuturnya.
Koordinator Karantina Tumbuhan BBKP Makassar , Nuni Ujiani Natsir, menyampaikan launching program inovasi akselerasi ekspor tersebut akan dijadwalkan ulang. Lewat inovasi program itu, pihaknya berkomitmen memudahkan masyarakat eksportir dalam melakukan ekspor, termasuk mendorong milenial menjadi eksportir.
"Kami sudah persiapkan semuanya, termasuk soal aplikasi-aplikasi untuk memudahkan eksportir," ungkapnya.
Koordinator Karantina Hewan BBKP Makassar , Sandra Diah Widhiyana, menyampaikan untuk Klinik Ekspor meski urung diluncurkan, namun pihaknya sudah melakukan soft opening. Artinya, manfaat program itu sudah bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya para eksportir.
Lihat Juga: Balai Karantina NTT Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kilogram Sosis Ayam Ilegal dari Timor Leste
Kepala Karantina Pertanian Makassar , Lutfie Natsir, menyampaikan inovasi program yang dimilikinya, antara lain yakni Klinik Ekspor dan Rumah Ekspor. Sejatinya ragam inovasi tersebut hendak diluncurkan bertepatan dengan Nusantara Ekspor 2022, namun belakangan dilakukan penjadwalan ulang.
"Kami siap luncurkan Klinik Ekspor bertepatan dengan Nusantara Ekspor tapi ada rescheduling. Namun, sudah soft opening, dimana kami siapkan tempat dan fasilitas di kantor, semuanya untuk memudahkan eksportir, di sana kami berikan layanan dan pendampingan serta konsultasi" kata Lutfie, dalam acara Coffee Morning di salah satu warkop di Kota Makassar, Kamis (31/3/2022).
Menurut Lutfie, melalui layanan Klinik Ekspor, pihaknya memberikan informasi perihal karantina pertanian dan komoditas ekspor . Termasuk pembimbingan dan pendampingan terhadap aplikasi-aplikasi yang berkaitan dengan ekspor komoditas tumbuhan dan hewan. Layanan itu terbuka 24 jam, dimana ada Call Center dan petugas yang siap membantu para eksportir.
"Klinik Ekspor ini kita siapkan penanggung jawabnya, baik untuk karantina tumbuhan maupun karantina hewan. Ini kita siapkan karena eksportir itu, apalagi yang masih baru butuh bimbingan dan pendampingan karena syarat negara tujuan kan biasa ada perubahan, termasuk kami bisa informasikan kebutuhan ekspor negara luar," tuturnya.
Lebih jauh, Lutfie memaparkan ekspor komoditas pertanian asal Sulsel sendiri dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan. Meski tidak merinci nominalnya, tapi rata-rata ekspor dari pelabuhan laut berkisar Rp14-20 miliar per hari. Begitu pula dengan ekspor melalui bandara. "Malah pernah sempat tembus Rp40 miliar per hari," tuturnya.
Koordinator Karantina Tumbuhan BBKP Makassar , Nuni Ujiani Natsir, menyampaikan launching program inovasi akselerasi ekspor tersebut akan dijadwalkan ulang. Lewat inovasi program itu, pihaknya berkomitmen memudahkan masyarakat eksportir dalam melakukan ekspor, termasuk mendorong milenial menjadi eksportir.
"Kami sudah persiapkan semuanya, termasuk soal aplikasi-aplikasi untuk memudahkan eksportir," ungkapnya.
Koordinator Karantina Hewan BBKP Makassar , Sandra Diah Widhiyana, menyampaikan untuk Klinik Ekspor meski urung diluncurkan, namun pihaknya sudah melakukan soft opening. Artinya, manfaat program itu sudah bisa dirasakan oleh masyarakat, khususnya para eksportir.
Lihat Juga: Balai Karantina NTT Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kilogram Sosis Ayam Ilegal dari Timor Leste
(tri)