Kisah Mistis Alas Purwo Dijaga Wanita Cantik Bernama Gayatri

Senin, 18 Juli 2022 - 06:30 WIB
loading...
A A A
Dilansir dari situs resmi Taman Nasional Alas Purwo, tnalaspurwo.go.id, kawasan Alas Purwo, sebelum menjadi taman nasional, semula berstatus Suaka Margasatwa Banyuwangi Selatan. Status tersebut berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda Nomor 6 stbl 456 tanggal 1 September 1939 dengan luas areal 62.000 hektare.

Kemudian, diubah menjadi Taman Nasional Alas Purwo pada tahun 1992 dengan luas 43.420 hektare melalui SK Menhut No. 283/Kpts-II/1992 tanggal 26 Februari 1992, dan pada tahun 2014 ditetapkan dengan luas 44.037,30 hekatera melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.3629 /Menhut-VII/KUH/2014 tanggal 6 Mei 2014.

Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan yang mempunyai berbagai macam tipe ekosistem yang tergolong utuh di Pulau Jawa. Ekosistem yang dimiliki mulai dari pantai (hutan pantai) sampai hutan hujan dataran rendah, hutan mangrove, hutan bambu, savana buatan dan hutan tanaman.



Keanekaragaman jenis flora darat di kawasan Taman Nasional Alas Purwo termasuk tinggi. Diketahui lebih dari 700 jenis tumbuhan mulai dari tingkat tumbuhan bawah sampai tumbuhan tingkat pohon dari berbagai tipe/formasi vegetasi. Tumbuhan khas pada taman nasional ini yaitu Sawo Kecik (Manilkara kauki), dan jenis yang dilindungi yaitu Sadeng (Livistoma rotundifolia).

Di samping kaya akan jenis-jenis flora, Taman Nasional Alas Purwo juga kaya akan jenis-jenis fauna daratan, baik kelas mamalia, aves dan herpetofauna (reptil dan amfibi). Sampai saat ini teridentifikasi 45 jenis mamalia di Taman Nasional Alas Purwo.

Beberapa jenis mamalia yang sering dijumpai di kawasan TN Alas Purwo diantaranya Banteng (Bos javanicus), Rusa Timor (Rusa timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Babi Hutan (Sus scrofa), Kijang (Muntiacus muntjak), Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas), Lutung Budeng (Tracypithecus auratus) dan Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis).

Untuk aves teridentifikasi lebih dari 250 jenis burung. Beberapa jenis burung yang sering dijumpai diantaranya Elang Laut Perut Putih (Haliaeetus leucogaster), Elang Ular Bido (Spilornis cheela), Ayam Hutan Hijau (Galus varius), Ayam Hutan Merah (Gallus gallus), Kuntul Kecil (Egreta garzeta), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Merak Hijau Jawa (Pavo muticus muticus), Dara Laut Jambul (Sterna bergii) dan Cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris).

Herpetofauna terdiri dari kelas amfibi dan reptil. Sampai saat ini telah teridentifikasi 70 jenis herpetofauna yang terdiri 17 jenis amfibi, dan 53 jenis reptil. Di antara jenis yang ditemukan terdapat tujuh jenis reptil yang dilindungi yaitu Penyu Lekang/Abu-Abu (Lepidochelys olivacea), Penyu Hijau (Chelonia mydas), Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea), Biawak Abu-Abu (Varanus nebulosus), Ular Sanca Bodo (Python bivittatus) dan Buaya Muara (Crocodylus porosus).

Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4389 seconds (0.1#10.140)