Kisah Pilu Siswi SD di Samarinda Diusir Guru Gara-gara Tidak Punya HP untuk Belajar Online

Sabtu, 04 Juni 2022 - 16:55 WIB
loading...
A A A
"Saya juga minta ke tetangga, siapa tahu ada baju bekas sekolah anak mereka. Tapi Musda ini kan badannya besar. Jadi jarang ada baju SD temannya yang muat," bebernya.

Siti mengaku tidak dapat mendatangi sekolah, karena saat itu Siti harus merawat kedua orang tuanya yang sedang sakit.



Selain itu, Siti juga harus merawat ke-6 anaknya di rumah. Penderitaan Siti bertambah, karena ayahnya yang merupakan kakek Musda meninggal dunia, dan tak berselang lama Ibu Siti yang juga Nenek Musda meninggal.

"Kondisi itu yang bikin saya bingung, dan tidak berpikir mau ke sekolah atau bagaimana. Ini ada 3 anak yang setahun tidak bisa ikut sekolah. Saya sudah bingung. Ditambah lagi, saya jaga bayi saya. Kalau saya pergi siapa yang jaga," jelasnya.

Sementara itu, Mamat, Koordinator Relawan Rumah Makan Gratis (RMG) mengatakan, dirinya yang akhirnya mengantar Musda ke sekolah. Sebelum Musda masuk ke ruang kelas, Mamat mengantar Musda ke ruangan guru.

"Saya datang ke ruangan guru. Yang sambut saya awalnya bukan wali kelas Musda, tapi guru lain. Dan guru di sana mempersilahkan Musda naik ke ruangan lantai dua untuk ikut ujian," kata Mamat.



Saat itu pun Musda masuk kedalam kelas dan duduk di bangkunya. Tak berselang lama, Wali Murid Musda pun masuk ke dalam kelas. Salah satu murid di dalam kelas berteriak, dan menyampaikan kepada gurunya bahwa Musda sudah turun sekolah.

Sontak guru itu dengan nada tinggi meminta Musda untuk keluar dari kelas dan memanggil orang tuanya lebih dulu.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2820 seconds (0.1#10.140)