Kisah Pilu Siswi SD di Samarinda Diusir Guru Gara-gara Tidak Punya HP untuk Belajar Online
loading...
A
A
A
Saat ujian kenaikan Kelas 4, Musdalifah ikut mengikuti ujian secara online, dengan kondisi HP yang kurang maksimal. Sampai akhirnya, HP milik Musda tidak dapat digunakan lagi.
HP itu kemudian digunakan oleh adiknya yang bersekolah di sekolah yang berbeda. Saat ingin kembali masuk ke group sekolah, Bibi Musdalifah berinisiatif untuk menggunakan hp pribadinya, lantaran musda masih tidak memiliki HP.
Tetapi, HP tersebut juga tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan belajar anak-anak yang dirawat oleh bibinya. Pasalnya, sang bibi juga memiliki 3 anak kandung dan 1 keponakan lainnya yang ikut tinggal bersamanya.
Semua anak yang bersekolah berjumlah 5 orang, dan kelima anak tersebut semuanya menggunakan HP milik Siti Munawarah.
Dengan kondisi itu, Musda yang sudah kehilangan kontak gurunya pun tidak dapat ikut melaksanakan belajar online. Upaya Siti untuk menghubungi para guru di SD tersebut pun sudah dilakukan. Namun, tidak berhasil.
"Saya WA, saya teelpon wali kelasnya tidak diangkat. Itu saya lakukan lagi setelah beberapa hari. Berharap nomor saya ini bisa dimasukkan ke group sekolah untuk mengetahui tahapan belajar si Musda," kata Siti, Sabtu (4/6/2022).
Selain terkendala HP, Musda juga disebut sudah tidak memiliki baju seragam sekolah, mulai dari baju, tas, buku, hingga jilbab. Bahkan baju sehari-haripun sudah tidak muat.
"Waktu sudah mulai sekolah tatap muka, Musda lihat temannya sekolah. Dia ingin sekolah, tapi saya bilang, bajumu sudah tidak muat, buku juga tidak ada, ibu belum bisa belikan. Karena kalau kamu dibelikan, semua adik-adikmu juga harus dibelikan. Tante belum punya uang," jelas Siti.
Dengan begitu Siti harus memutar otak untuk mencarikan anak-anak nya baju seragam.
HP itu kemudian digunakan oleh adiknya yang bersekolah di sekolah yang berbeda. Saat ingin kembali masuk ke group sekolah, Bibi Musdalifah berinisiatif untuk menggunakan hp pribadinya, lantaran musda masih tidak memiliki HP.
Tetapi, HP tersebut juga tetap tidak dapat memenuhi kebutuhan belajar anak-anak yang dirawat oleh bibinya. Pasalnya, sang bibi juga memiliki 3 anak kandung dan 1 keponakan lainnya yang ikut tinggal bersamanya.
Semua anak yang bersekolah berjumlah 5 orang, dan kelima anak tersebut semuanya menggunakan HP milik Siti Munawarah.
Dengan kondisi itu, Musda yang sudah kehilangan kontak gurunya pun tidak dapat ikut melaksanakan belajar online. Upaya Siti untuk menghubungi para guru di SD tersebut pun sudah dilakukan. Namun, tidak berhasil.
"Saya WA, saya teelpon wali kelasnya tidak diangkat. Itu saya lakukan lagi setelah beberapa hari. Berharap nomor saya ini bisa dimasukkan ke group sekolah untuk mengetahui tahapan belajar si Musda," kata Siti, Sabtu (4/6/2022).
Selain terkendala HP, Musda juga disebut sudah tidak memiliki baju seragam sekolah, mulai dari baju, tas, buku, hingga jilbab. Bahkan baju sehari-haripun sudah tidak muat.
"Waktu sudah mulai sekolah tatap muka, Musda lihat temannya sekolah. Dia ingin sekolah, tapi saya bilang, bajumu sudah tidak muat, buku juga tidak ada, ibu belum bisa belikan. Karena kalau kamu dibelikan, semua adik-adikmu juga harus dibelikan. Tante belum punya uang," jelas Siti.
Dengan begitu Siti harus memutar otak untuk mencarikan anak-anak nya baju seragam.