Kisah Pilu Siswi SD di Samarinda Diusir Guru Gara-gara Tidak Punya HP untuk Belajar Online

Sabtu, 04 Juni 2022 - 16:55 WIB
loading...
A A A
Kondisi mediasi pun sempat memanas, saat salah satu guru di ruangan guru itu menyebut bahwa Musda merekayasa cerita "Pembohong anak itu," celetuk guru yang didengar oleh awak media.

Saat itu salah satu awak media pun sempat geram. Dan berharap guru lain dapat menghormati mediasi yang dilakukan oleh pihak TRCPPA dan wali kelas.

"Kita tidak temukan hasil yang baik saat berdialog dengan wali kelas. Jadi kita menunggu kepala sekolah," terang Rina.

Tak selang beberapa waktu kepala sekolah pun tiba. Dengan raut terkejut melihat TRCPPA, Kepsek meminta untuk dapat masuk ke ruangannya. Saat mediasi bersama pihak kepala sekolah, diputuskan Musda haus ujian kembali.



Namun sayang, saat mediasi bersama pihak sekolah pun, kericuhan kembali terjadi lantaran salah satu guru kembali datang dengan membentak di depan pintu ruangan kepala sekolah. "Ada apa ini pak Sabran?" cetus Hamzah dengan nada tinggi.

Namun celetukan Hamzah yang merupakan salah satu guru disekolah tersebut tak digubris oleh Kepsek. Sayangnya, saat itu Musda dan Siti yang berada di luar ruangan kepsek kembali mendapat intimidasi oleh oknum guru itu.

Dengan nada kasar, guru itu menepuk pundak Musda. Saat itu lah kericuhan terjadi. Melihat hal itu, Mamat mengaku tak terima, dan akhirnya kondisi pun kembali alot. Meski begitu, perdebatan antara guru dan Mamat dapat dilerai.

Sementara itu, Kadisdik Kota Samarinda, Asli Nuryadin mengatakan, pihaknya telah memanggil kepala sekolah dan guru yang melakukan pengusiran terhadap MF.

"Saya sudah memanggil kepala sekolah dan guru-guru, dan telah mendengarkan cerita mereka. Artinya kita mengkoreksi diri, dan tidak ada salahnya kita minta maaf," terang Asli Nuryadi.
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.5503 seconds (0.1#10.140)