Anak Rentan Terdampak Covid-19, Sekolah Belum Direkomendasikan Dibuka

Jum'at, 05 Juni 2020 - 08:42 WIB
loading...
A A A
Pakar Epidemiologi di Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Unhas, Ansariadi memaparkan, pembukaan sekolah masih berisiko dilakukan. Apalagi penularan secara nasional, termasuk di Sulsel masih berlangsung, belum menunjukkan penurunan yang signifikan.

Hal ini kata dia merujuk pada data kasus harian yang dikeluarkan Gugus Tugas Covid-19 Sulsel. "Kita lihat kontak masih berlangsung setiap hari. Transmisi penyebaran virus ini masih terjadi di masyarakat secara luas," beber Ansariadi yang turut menjadi narasumber dalam telekonferensi.

Dia mengaku, resiko penularan tetap bisa terjadi. Meski peserta didik sekolah, utamanya pada anak kecil resiko penularan kecil dengan gejala yang ringan. Namun berpotensi menularkan ke orang dewasa.

"Dengan demikian rekomendasi saya adalah dengan melihat kurvanya, menurut saya belum saatnya dibuka. Tapi pertanyaan saya adalah, apakah ini berlaku untuk seluruh provinsi atau kabupaten. Ini perlu direview, didiskusikan yang mana kurang kasusnya," beber dia.

Wakil Dekan I Bidang Akademik FKM Unhas ini menambahkan, kalaupun sekolah dibuka harus dipastikan bahwa anak-anak resikonya tertular kecil melalui penanganan protokol kesehatan yang jelas. Dia mengaku khawatir jika anak kembali sekolah potensi second wave (fase kedua) serangan Covid-19 justru terjadi.

"Perlu didefinisikan yang dimaksud 'buka sekolah'. Dan bagaimana menerapkan prinsip-prinsip pencegahan seperti physical distancing, penggunaan masker, cuci tangan," harao Ansariadi.

Sementara Ketua Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sulsel, Prof Dasril Daud justru mendukung kebijakan Kemendikbud agar proses pembelajaran jarak jauh atau daring tetap dilakukan. Kebijakan menjadikan rumah sebagai sekolah dinilai masih efektif di tengah kondisi saat ini.

Hal ini dilakukan, untuk mengantisipasi adanya lonjakan kasus kedua serangan Covid-19. Belum dibukanya sekolah, dinilai bisa memperlambat penyebaran virus. Sebaiknya sekolah, kata dia, tidak dibuka hingga akhir tahun.

"Sebaiknya sekolah tidak dibuka setidak-tidaknya sampai bulan Desember 2020. Artinya sampai akhir. Pembukaan sekolah baru dapat dilakukan tentu dengan pertimbangan-pertimbangan protokol kesehatan," sebut Dasril.

Dia berharap, pemerintah tidak terburu-buru menetapkan keputusan. Anak-anak yang jadi peserta didik, masih sangat rentan terdampak Covid-19. Disamping penyakit penyerta atau comorbid masih membayangi. Episentrum baru atau klaster baru sekolah masih memungkinkan terjadi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2074 seconds (0.1#10.140)