IDI Makassar Pertanyakan Sikap Pemkot Ngotot Pakai GeNose
loading...
A
A
A
Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar Nursaidah Sirajuddin mengakui adanya unsur pemanfaatan pada alat tersebut agar tak mubasir.
Dia mengatakan, pihaknya menggunakan alat tersebut dengan mengikuti tren yang terjadi saat itu. GeNose sebelumnya digunakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, terlebih hal ini telah mendapatkan restu dari Kementerian Kesehatan.
Pertimbangan lainnya kata dia, adalah banyaknya masyarakat yang enggan diswab lantaran harus melalui prosedur pengambilan sampel hidung yang dinilai cukup merepotkan.
"Terkait belakangan tidak lagi direkomendasikan, kami pemkot khususnya Dinkes karena sudah banyak alat tersebut (dibeli) dan kami membelinya disaat rekomendasi dari kemenkes ada izin edar dan semua provinsi sudah menggunakannya, otomatis kami harus manfaatkan," ungkapnya.
Menurutnya penggunaan alat tersebut tetap akan digunakan dalam PTM kendati tak lagi direkomendasikan. Hal ini akan tetap digunakan bersama dengan alat deteksi yang lebih baik seperti PCR.
"Kami akan lakukan pemeriksaan evaluasi di semua sekolah di awal PTM dan tetap kami lanjutkan dengan pemeriksaan yang direkomendasikan oleh Kemenkes," ujarnya.
Dia mengatakan, pihaknya menggunakan alat tersebut dengan mengikuti tren yang terjadi saat itu. GeNose sebelumnya digunakan hampir di seluruh wilayah Indonesia, terlebih hal ini telah mendapatkan restu dari Kementerian Kesehatan.
Pertimbangan lainnya kata dia, adalah banyaknya masyarakat yang enggan diswab lantaran harus melalui prosedur pengambilan sampel hidung yang dinilai cukup merepotkan.
"Terkait belakangan tidak lagi direkomendasikan, kami pemkot khususnya Dinkes karena sudah banyak alat tersebut (dibeli) dan kami membelinya disaat rekomendasi dari kemenkes ada izin edar dan semua provinsi sudah menggunakannya, otomatis kami harus manfaatkan," ungkapnya.
Menurutnya penggunaan alat tersebut tetap akan digunakan dalam PTM kendati tak lagi direkomendasikan. Hal ini akan tetap digunakan bersama dengan alat deteksi yang lebih baik seperti PCR.
"Kami akan lakukan pemeriksaan evaluasi di semua sekolah di awal PTM dan tetap kami lanjutkan dengan pemeriksaan yang direkomendasikan oleh Kemenkes," ujarnya.
(agn)