Kisah Mistis Bung Tomo Hadapi Agresi Militer Belanda, Bertemu Wanita-wanita Cantik di Lereng Wilis

Senin, 20 September 2021 - 06:57 WIB
loading...
A A A
Dalam perjalanan di Gunung Wilis, Bung Tomo yang menawarkan diri menjadi penunjuk jalan, justru terperosok masuk ke dalam jurang. Saat berada di dalam jurang tersebut, Bung Tomo sempat termenung. Namun akhirnya dia memilih untuk melanjutkan perjalanan.

Saat berhadapan dengan dinding gunung, dia mencoba menaikinya tetapi gagal. Upaya untuk menaiki dinding gunung tersebut, terus dilakukannya. Saat berupaya keras, Bung Tomo dikagetkan dengan suara "Jangan di situ!". Namun ketika dicari sumber suara itu, ternyata tidak ada satu orang pun di dekatnya.



Bung Tomo akhirnya mencoba kembaku untuk menaiki dinding gunung, namun suara misterius bernada larangan itu kembali muncul. Setelah mencoba untuk kali ketiga, akhirnya dia berhasil menaiki dinding gunung.

Tubuhnya menggigil kedinginan di tengan hamparan ilalang. Bajunya yang masih basah kuyub, setelah terjebur ke sungai, membuatnya semakin diterkam rasa lapar dan kelelahan. Hujan gerimis yang turun malam itu, membuatnya semakin menderita dan memaksanya untuk bermalam di belantara hutan yang gelap.

Di tengah kelelahan, dan rasa lapar yang menerjangnya. Bung Tomo memilih untuk salat. Usai salat dia dikagetkan dengan soro cahaya, yang dikiranya lampu dari pasukan Belanda. Diapun kembali berdoa, saat itulah sekelebatan didengarnya beberapa kuda berlari cepat membawa kereta kencana ke arah timur.

Dengan kondisi badan yang mulai demam karena semalaman di dera kelaparan, lelah, dan basah kuyub akibat hujan. Bung Tomo akhirnya memutuskan untuk turun gunung. Dalam perjalanannya akhirnya Bung Tomo mencapai Desa Ngliman, dan ditampung di rumah seorang guru untuk mendapatkan perawatan.



Di Desa Ngliman itu pula Bung Tomo akhirnya bertemu dengan kawan-kawannya yang terpisah diperjalanan. Saat berada di lereng Gunung Wilis, Bung Tomo memutuskan untuk menelusuri jejak gerilya Panglima Besar Jenderal Soerdiman. Dia mengajak rekannya, Hartadi.

Dalam perjalanannya, Bung Tomo sempat berhenti untuk melakukan salah magrib. Usai salat, baru disadarinya cincin pernikahannya tak ada di jari manisnya. Hartadi diajaknya kembali ke sendang tempat mereka wudhu, untuk mencari cincin yang hilang.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1248 seconds (0.1#10.140)