RS Penuh Pasien COVID-19, Mbak Puan Usulkan Kapal-kapal Pelni Jadi RS Darurat

Kamis, 08 Juli 2021 - 17:22 WIB
loading...
RS Penuh Pasien COVID-19, Mbak Puan Usulkan Kapal-kapal Pelni Jadi RS Darurat
Ketua DPR RI Puan Maharani meninjau RS Lapangan Tembak, yang mulai hari ini bisa dipakai untuk isolasi para pasien COVID-19. Foto/SINDOnews/Aan Haryono
A A A
SURABAYA - Kasus penularan COVID-19 terus mengalami lonjakan di berbagai daerah di Indonesia. Keberadaan rumah sakit (RS) darurat sangat dibutuhkan, untuk menampung para pasien yang kini kesulitan mendapatkan kamar di RS.



Ketua DPR RI Puan Maharani menuturkan, RS Lapangan Tembak di Kedung Cowek, Surabaya bisa menjadi role model. Sebab, rumah sakit seperti itulah yang memang dibutuhkan saat ini dan menjadi concern DPR RI.



Bahkan, kapal-kapal rumah sakit angkatan laut sebenarnya juga bisa dijadikan sebagai rumah sakit darurat. Hal itu sudah pernah dilakukannya pada saat menjabat Menko PMK, tepatnya ketika ekspedisi NKRI, yaitu membuka rumah sakit laut yang ada di daerah-daerah terpencil.



"Kalau memang BOR di daerah-daerah tertentu sudah melebihi 80 persen, ya selain rumah sakit darurat yang ada di darat, mungkin bisa juga dilakukan di laut. Bisa juga memodifikasi kapal-kapal yang ada di Pelni untuk kemudian dijadikan rumah sakit darurat juga," kata Puan di sela-sela kunjungan di RS Lapangan Tembak Surabaya, Kamis (8/7/2021).

Ia melanjutkan, kondisi sekarang ini memang butuh pemikiran dan terobosan-terobosan yang out of the box. Tidak bisa lagi cuma normatif saja, tapi apa yang bisa dilakukan untuk membantu masyarakat harus segera dilakukan, sehingga sense of emergency (rasa darurat) bisa berjalan. "Solusinya itu ya kembali lagi gotong-royong," jelasnya.



Di samping itu, Puan juga merasa takjub ketika tahu bahwa persiapan Rumah Sakit Lapangan Tembak itu hanya dilakukan beberapa hari, kurang dari seminggu. Apalagi, dalam beberapa hari itu sudah bisa menyiapkan semua fasilitasnya, mulai dari bed yang sudah 500 lebih dan sudah diantisipasi tempias air hujannya, hingga sirkulasi udaranya. Sebab, dia tidak ingin ketika sirkulasi udaranya tidak diantisipasi, penanganannya akan dipingpong, yang satu sembuh yang satu lagi tertular.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1057 seconds (0.1#10.140)