COVID-19 Varian Baru Masuk Jatim, 3 Orang Terinveksi Virus Varian B16172 Delta

Senin, 14 Juni 2021 - 19:05 WIB
loading...
COVID-19 Varian Baru...
Sebanyak tiga pasien positif COVID-19 di Jawa Timur (Jatim), dinyatakan terinfeksi corona varian B16172 Delta.
A A A
SURABAYA - COVID-19 varian B16172 Delta, sudah masuk ke wilayah Jatim. Hal ini diketahui dari tiga pasien positif COVID-19 yang ternyata terinfeksi virus varian dari India. Saat ini, kondisi ketiga pasien COVID-19 dalam keadaan stabil. Dua di antaranya tengah dirawat di RS Darurat Lapangan Indrapura Kota Surabaya. Satu lagi di RS di Bojonegoro.



Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa mengaku, baru mengetahui setelah mendapatkan laporan hasil penelitian whole genome sequencing (WGS) yang dilakukan Universitas Airlangga (Unair) Surabaya. "Saya telah menugaskan koordinator tracing, Pak dr. Kohar untuk melakukan pelacakan dan terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien tersebut," kata Khofifah, Senin (14/6/2021).



Orang nomor satu di Jatim itu masih menunggu hasil WGS lain yang tengah diteliti oleh Unair, untuk menentukan langkah penanganan dan perawatan jika ditemukan kasus serupa lainnya. WGS adalah teknik komprehensif yang digunakan dalam proses pengurutan sekuens DNA untuk mendeteksi ada tidaknya varian baru COVID-19 .



Sebelumnya, Khofifah telah menerima hasil sequencing dari 24 sampel yang diperoleh dari penyekatan Suramadu. Dari hasil uji sampel tersebut di Institute Tropical Disease (ITD) Unair, terkonfirmasi ada tiga sampel yang dinyatakan COVID-19 varian B16172, atau strain dari India. "Mudah-mudahan semua bisa terkoordinasikan dan termanage dengan baik," ujarnya.

Lebih jauh Khofifah menegaskan bahwa, tiga pasien yang dinyatakan positif tertular COVID-19 varian baru B16172 bukanlah pekerja migran Indonesia (PMI). "Ini artinya, sudah terjadi transmisi lokal dari virus strain India tersebut. Bukan PMI. Berarti sudah ada transmisi lokal. Yang hasilnya keluar pagi ini dan terkonfirmasi varian B16172 ini adalah sampel penyekatan Suramadu kaki Surabaya," tegas Khofifah.



Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyatakan, penanganan kasus COVID-19 di Jatim, khususnya di Kabupaten Bangkalan terus dilakukan. Pemprov Jatim bersama Kodam V Brawijaya dan juga Polda Jatim telah mengirimkan tim swabber (tenaga yang melakukan swab test) guna menggencarkan tes massal COVID-19 . "BOR (bed occupancy rate) di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu Bangkalan sudah menurun," terangnya.

BOR ICU di rumah sakit tersebut, kata dia, hari ini telah menurun di angka 38%. Sedangkan BOR ruang isolasi ada di angka 82%. Angka ini akan terus dipantau dan dijaga agar tidak sampai overload. Saat ini, ada enam RS penyangga di Surabaya untuk membantu penanganan pasien COVID-19 dari Bangkalan. "Selain itu, penyekatan di Suramadu sampai hari ini masih berjalan, yang kita harapkan bisa efektif menekan kasus COVID-19 di Bangkalan," pungkasnya.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2447 seconds (0.1#10.140)