Cerita Tersisa Dari Pasutri yang Ledakkan Diri di Gereja Katedral Makassar

Selasa, 30 Maret 2021 - 07:31 WIB
loading...
Cerita Tersisa Dari Pasutri yang Ledakkan Diri di Gereja Katedral Makassar
Sejumlah kerabat menghadiri proses pemakaman pasangan suami istri pelaku bom bunuh diri Gereja katedral Makassar di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru, Maros, Sulawesi Selatan. Foto/iNews/Herman Kambuna
A A A
MAKASSAR - Kematian pasangan suami istri (Pasutri) Muh. Lukman, dan Yogi Shafitri Fortuna, yang meledakkan diri di depan Gereja Katedral Makassar, pada perayaan Minggu Palma, masih menyisakan cerita tersendiri bagi warga Maros.



Tanpa dinyana, pasutri tersebut akhirnya dikebumikan di pemakaman keluarga di Kelurahan Pallantikang, Kecamatan Maros Baru, Maros, Sulawesi Selatan. Proses pemakaman kedua pelaku berlangsung Senin (29/3/2021) sore menjelang malam, dan di jaga ketat oleh petugas gabungan.



Petugas gabungan yang terlibat pada proses pemakaman pasutri pelaku bom bunuh diri yakni dari Brimob Polda Sulsel, Sabhara Polres Maros, dan dari Polsek Maros Baru. "Ada juga tadi Pak Camat dan Pak Danramil," kata Kabagops Polres Maros, Kompol Muh. Jazardi.



Lukman sejak kecil sudah ikut dengan ibunya tinggal di Makassar , saat bapaknya meninggal dunia pada 2000. "Sejak kecil sudah tinggal di Makassar bersama ibunya," lanjut Muh. Jazardi.

Sementara Lukman sendiri menikahi Yogi sejak enam bulan lalu. Yogi aktif ikut dalam pengajian di rumah tersangka teroris yang mati tertembak di Villa Mutiara, Makassar.

Lokasi pemakaman ini adalah kampung orang tuanya. Namun Lukman lahir dan besar di Makassar. "Lahirnya juga di Makassar , tapi sempat tinggal sama Bapaknya di sini," kata Ketua RW, Muzakkar.



Jenazah Lukman dimakamkan di samping makam bapaknya. Sementara bapaknya sendiri dimakamkan di pemakaman itu pada 2000. "Nah pas bapaknya meninggal, dia masih kecil itu dibawa sama ibunya ke Makassar. Nah, pas itu kita tidak tahu lagi," lanjut Muzakkar.

Muzakkar mengaku kaget dan tidak percaya saat mendengar pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar ternyata masih kerabatnya. "Yah awalnya saya kaget waktu dengan informasinya begitu," kata Dia.

Namun, setelah banyak polisi yang datang, ia pun akhirnya percaya, bahwa pelaku bom bunuh diri adalah Lukman. "Nah, pas banyak polisi yang datang dan sampaikan ke saya begitu. Barulah saya percaya. Yah mudah-mudahan diterima di sisi Allah," ujarnya.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2383 seconds (0.1#10.140)